Berikut Rangkuman buku The power of habit
Bagian satu : Kebiasaan individu
Kata para ilmuwan, kebiasaaan akan muncul ketika otak terus mencari cara untuk menghemat tenaga.
Kebiasaan ini akan membuat kinerja pikiran kita semakin menurun.
Saat kebiasaan ini muncul, Otak akan berhenti berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan.
Selain itu…
Otak juga akan berhenti bekerja keras atau mengalihkannya pada tugas yg jauh lebih ringan.
Kecuali, jika kamu tanpa sengaja melawan suatu kebiasan dan menemukan rutinitas baru. hal itu akan mengubah kebiasan kamu secara otomatis.
Walaupun bisa diubah secara otomatis, kebiasaan tidak akan benar-benar hilang dari dalam diri kita.
Pada waktu yg sama, ketergantungan otak pada rutinitas yg dilakukan otomatis juga bisa berbahaya.
Pasalnya, otak tidak bisa membedakan mana kebiasaan yg baik dan mana kebiasaan yg buruk.
Kebiasaan sangat kuat karena mereka menciptakan hasrat neurologis.
Seringkali hasrat ini muncul secara bertahap, sehingga kita benar-benar tidak menyadari keberadaannya.
Kita sering buta terhadap pengaruh kebiasaan.
Tapi, saat kita mengasosiasikan isyarat dengan imbalan tertentu, keinginan di alam
bawah sadar kita akan muncul di otak kita yg sering melakukan perputaran kebiasaan.
Contohnya seperti :
- Menyiapkan baju olahraga disamping tempat tidur ketika berniat untuk melakukan olahraga pagi, atau.
- Menyiapkan barang yg berhubungan dengan aktivitas besok.
Mencari tahu cara yg memicu keinginan, tentunya akan memudahkan kamu menciptakan kebiasaan agar menjadi lebih mudah.
Hampir semua perilaku dapat diubah jika memiliki isyarat dan imbalannya sama.
Bagian kedua : Kebiasaan organisasi yg sukses
Beberapa kebiasaan memiliki kekuatan untuk memulai reaksi berantai, dan juga mengubah kebiasan bisa kamu ubah melalui organisasi.
Dengan kata lain,beberapa kebiasaan lebih penting untuk membangun bisnis dan kehidupan.
Ini adalah kebiasaan dasar yg bisa mempengaruhi cara orang bekerja, makan, bermain, hidup dan berkomunikasi.
Untuk perusahaan dan organisasi, hanya dengan memberi karyawan perasaan bahwa mereka memegang kendali, mereka akan otomatis mengambil keputusan tulus secara radikal dan meningkatkan seberapa banyak energi dan fokus yg mereka bawa ke pekerjaan mereka.
Kebiasaan organisasi yg merusak bisa kamu dapati dalam ratusan bahkan ribuan perusahaan.
Dan hal itu biasanya dirusak oleh kesembronoan pemimpin perusahaan yg menghindari pemikiran tentang budaya dan membiarkannya tanpa bimbingan.
Agar sebuah organisasi dapat bekerja dengan baik, para pemimpin harus bisa memupuk kebiasaan yg menciptakan perdamaian yg nyata dan jelas serta memperjelas siapa yg bertanggung jawab.
Bagian ketiga: Kebiasaan masyarakat
Tekanan teman sebaya adalah kebiasaan sosial yg mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri dengan harapan kelompok.
Sulit untuk dijelaskan karena seringkali bentuk dan ekspresinya berbeda dari orang- ke orang.
Kebiasaan sosial satu ini bukanlah satu pola yg konsisten seperti lusinan kebiasaan individu yg menyebabkan setiap orang bergerak ke arah yg sama.
Kebiasaan tekanan yg dilakukan teman sebaya biasanya memiliki ikatan yg lemah.
Mereka mendapatkan otoritas mereka melalui harapan komunal.
Kesimpulan
Kebiasaan adalah apa yg memungkinkan kita melakukan sesuatu dengan susah payah yg bisa dilakukan sesegera mungkin dengan mudah dan bisa dilakukan dengan latihan yg cukup dan dilakuan semi mekanis atau hampir tanpa kesadaran sama sekali.
Jika kamu yakin kamu bisa berubah dan menjadikannya kebiasaan, perubahan itu akan menjadi nyata.
Perubahan mungkin tidak akan cepat dan tidak selalu mudah. Namun dengan waktu dan usaha yg kamu lakukan, hampir semua kebiasaan dapat diubah dan dibentuk kembali.
Mau tahu detail lebih banyak dari buku diatas ? selengkapnya kamu bisa klik link yg ada di bawah ini…