Kendala umum dari seorang pemimpin adalah kedekatan dengan anggota tim.
Kamu sudah sering mentraktir mereka, kamu sering memberikan bonus bahkan kelonggaran dalam aturan. Tapi mengapa masih ada jarak antara kamu dan anggota tim mu ?
“Bagaimana caranya supaya mereka benar-benar merasa terhubung dan percaya padaku sebagai pemimpin?” Kamu ingin menjadi pemimpin yang dihormati, tapi bukan karena posisi atau titel yang kamu miliki, melainkan karena sikap dan kejujuranmu. 1 hal yang belum kamu miliki yaitu authentic leadership atau kepemimpinan yang autentik.
Apa Itu Authentic Leadership?
Authentic leadership adalah gaya kepemimpinan di mana kamu sebagai pemimpin menunjukkan dirimu apa adanya, dengan jujur dan tanpa berpura-pura. Pemimpin yang autentik adalah mereka yang menjalankan nilai-nilai pribadinya dan mengkomunikasikannya secara konsisten. Mereka terbuka tentang kelemahan dan kekuatan mereka, serta selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi tim.
“Semakin tebal topengmu, semakin jauh jarakmu dengan anggota tim kamu.”
Kepemimpinan autentik ini tidak hanya tentang bersikap “apa adanya,” tetapi juga melibatkan tindakan nyata yang selaras dengan nilai-nilai dan prinsip yang diyakini. Ini juga berarti kamu bersedia menerima umpan balik dari tim, tetap terbuka terhadap kritik, dan mau mengakui kesalahan jika memang perlu.
Mengapa Authentic Leadership Penting bagi Seorang Pemimpin?
- Membangun Kepercayaan
Saat kamu menunjukkan sisi autentikmu, tim akan merasa bahwa mereka bisa percaya padamu. Mereka melihat kamu bukan hanya sebagai “bos,” tetapi sebagai seorang manusia yang bisa dipahami. Kepercayaan ini memperkuat ikatan di dalam tim dan membuat mereka lebih terbuka dalam berkomunikasi. - Meningkatkan Loyalitas
Orang cenderung merasa lebih loyal pada pemimpin yang jujur dan tulus. Ketika kamu menunjukkan dirimu apa adanya, tim akan lebih terikat secara emosional dan cenderung lebih mau mendukung visi yang kamu bawa. Mereka akan merasa bahwa kamu benar-benar peduli pada mereka, bukan hanya melihat mereka sebagai alat untuk mencapai target. - Mendorong Motivasi dan Kinerja
Dengan melihat bahwa kamu berani menjadi dirimu sendiri, tim akan merasa termotivasi untuk bekerja lebih baik. Mereka akan lebih mudah percaya bahwa pekerjaan yang mereka lakukan adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dan berharga. Authentic leadership bisa menjadi inspirasi yang membuat tim lebih bersemangat dan termotivasi. - Mengurangi Stres dan Konflik
Saat kamu bersikap autentik, anggota tim cenderung merasa lebih nyaman dan tidak perlu berpura-pura atau “jaim.” Ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih relaks, yang pada akhirnya dapat mengurangi stres. Selain itu, konflik bisa lebih cepat teratasi karena komunikasi yang terbuka dan jujur.
Bagaimana Melakukan Authentic Leadership Tanpa Mengurangi Respect dari Bawahan?
- Tunjukkan Kerentanan dengan Bijak
Authentic leadership bukan berarti kamu harus membuka semua sisi dirimu, termasuk kelemahanmu, tanpa filter. Kunci di sini adalah kerentanan yang terukur. Kamu bisa mengakui bahwa kamu tidak tahu segalanya atau terkadang ragu, tetapi jangan sampai terkesan bahwa kamu tidak kompeten. Misalnya, ketika menghadapi keputusan sulit, kamu bisa berkata, “Keputusan ini memang tidak mudah, dan saya sendiri butuh waktu untuk mempertimbangkannya dengan matang.” - Tetap Teguh pada Nilai Pribadi
Menjadi pemimpin yang autentik berarti memiliki prinsip yang jelas dan tetap konsisten pada nilai-nilai tersebut, meskipun dalam situasi yang sulit. Misalnya, jika integritas adalah nilai utama bagimu, kamu tetap teguh untuk selalu jujur meskipun hal itu mungkin tidak disukai beberapa orang. Konsistensi ini menunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan. - Berkomunikasi dengan Terbuka dan Transparan
Jangan ragu untuk berbagi visi dan tujuanmu secara terbuka dengan tim. Jelaskan alasan di balik setiap keputusan yang diambil. Misalnya, jika ada perubahan strategi di tengah proyek, ajak tim untuk berdiskusi dan pahami bahwa keputusan itu dibuat demi kebaikan bersama. Dengan berbagi proses berpikirmu, mereka akan merasa dihargai dan lebih memahami arah kepemimpinanmu. - Berani Mengakui Kesalahan dan Mengambil Tanggung Jawab
Seorang pemimpin yang autentik tidak takut untuk mengakui kesalahan. Jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai rencana, jadilah yang pertama mengakui dan bertanggung jawab. Ini menunjukkan bahwa kamu bukan hanya bisa memimpin saat segalanya berjalan lancar, tetapi juga bisa diandalkan ketika menghadapi tantangan. Sikap ini akan membuat tim semakin hormat padamu. - Dengarkan dan Hargai Umpan Balik
Authentic leadership berarti kamu membuka diri terhadap kritik dan saran dari tim. Mendengarkan umpan balik tanpa defensif menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap perbaikan dan siap untuk berkembang. Kamu bisa mengatakan, “Terima kasih atas masukannya. Saya akan mempertimbangkan ini untuk perbaikan ke depannya.” Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah pemimpin yang tidak angkuh dan bersedia belajar dari tim.
Contoh Praktis Authentic Leadership
Misalkan kamu adalah pemimpin dalam sebuah proyek besar dan ada anggota tim yang tidak setuju dengan caramu menangani klien tertentu. Sebagai pemimpin yang autentik, kamu tidak serta-merta menolak pendapatnya. Sebaliknya, kamu mendengarkan alasannya, merenungkan kembali pendekatanmu, dan mungkin saja kamu akan berterima kasih atas perspektifnya. Jika kamu memutuskan untuk mengubah pendekatan, tunjukkan bahwa input dari anggota tim memang berarti bagimu.
Contoh lainnya adalah saat kamu menghadapi situasi yang penuh tekanan dan tim merasakan ketegangan itu. Sebagai pemimpin autentik, kamu tidak pura-pura tidak ada masalah. Kamu bisa berkata, “Saya tahu situasi ini berat, dan kita semua merasa tertekan. Tapi kita akan hadapi ini bersama, dan saya percaya pada kemampuan kalian.” Dengan begini, kamu tetap menunjukkan sisi manusiawi sekaligus menguatkan tim.
“Saat di masa masa sulit. Jangan merasa harus terlihat kuat atau harus terlihat tegar. Justru tunjukan bahwa kamu juga merasakan kesulitan yang sama dan dukungan dari hati yang akan menguatkan anggota tim kamu. “
Kesimpulan
Authentic leadership adalah tentang menjadi pemimpin yang jujur dan terbuka, tanpa perlu berpura-pura atau menutupi siapa dirimu sebenarnya. Gaya kepemimpinan ini memungkinkanmu untuk membangun kepercayaan dan loyalitas dalam tim, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.
Namun, menjadi autentik tidak berarti kamu mengorbankan respect dari bawahan. Dengan bersikap terbuka, konsisten, dan tetap menunjukkan tanggung jawab, kamu justru akan mendapatkan rasa hormat yang lebih dalam dari tim. Jadi, jadilah pemimpin yang berani menjadi diri sendiri, tetapi juga bijak dalam menunjukkan kerentanan. Authentic leadership bukan sekadar gaya kepemimpinan, melainkan dasar yang kuat untuk menciptakan tim yang kompak, produktif, dan bahagia.
Biodata penulis :
Gladys P Antariksa
Adalah seorang pengusaha, pembicara, trainer dan coach yang sudah mengajarkan berbagai materi seperti kepemimpinan, teamwork, service of excellence dan komunikasi kepada puluhan perusahaan sejak 2013.
Jika Anda tertarik untuk belajar bersama coach Gladys segera hubungi kami di
+628953 4295 4171