Banyak mahasiswa saat ini mulai beralih mementingkan pelatihan soft skill diri mereka. Hal ini tentu tidak salah karena perkembangan zaman sekarang sangat menuntut hal ini. Untuk bekal kerja, memiliki gelar saja tidak cukup. Persaingan sekarang sudah banyak yang sama – sama sarjana. Jika ingin tampil lebih unggul skill, menjadi penting untuk dipikirkan.
Apa Itu Soft Skill?
Jika Anda tidak tahu, soft skill adalah daftar kemampuan yang berasal dari personalitas, kebiasaan, sikap dan juga perilaku diri. Skill ini berbeda dengan hard skill yang bisa dilatih dalam jangka waktu tertentu. Soft skill dipupuk dari kecil dan hanya akan menonjol saat dibentuk dengan waktu lama.
Sebagai contoh, kemampuan komunikasi adalah hal yang semua orang punya. Tapi kemampuan komunikasi yang sampai pada standar tinggi untuk mendukung karir tentu berbeda dengan kemampuan komunikasi biasa. Kemampuan komunikasi kelas atas ini tentu bisa dilatih, tapi bagi orang yang sudah terbiasa berbicara baik di depan banyak orang, tentu mereka akan lebih ahli dan terlihat natural.
Pelatihan untuk soft skill ini pasti akan lebih sulit karena terkadang Anda harus memperbaiki personalitas Anda agar bisa menggunakan kemampuan ini. Bayangkan orang dengan watak ketus dan tegas harus berkomunikasi dengan audiens anak – anak. Orang tersebut harus mampu membuat diri disukai anak – anak ini dan juga menahan diri dalam menghadapi akan yang terkadang tidak bisa fokus.
Sedangkan hard skill adalah kemampuan yang lebih practical. Contoh saja kemampuan berbahasa Jepang, mengoperasikan kode HTML 5 dan menggunakan software Photoshop adalah hard skill yang bisa dipelajari. Mempelajari hal ini tentu lebih mudah. Banyak lembaga pelatihan dan tempat kursus yang bisa digunakan untuk hal ini.
Tentu saja, hal ini bukan berarti soft skill tidak bisa dipelajari. Hanya saja proses belajar akan lebih lama dan Anda harus lebih menekan diri untuk belajar hal ini. Namun jika ingin jadi mahasiswa yang sukses mencari kerja, lebih baik relakan bersusah – susah dulu. Jika perlu ambil kelas training motivasi untuk mendapatkan niat untuk berubah dan menyerap softskill ini walaupun sulit.
Pentingnya Soft Skill Dalam Pekerjaan
Dalam dunia kerja, hal yang paling penting adalah kemampuan Anda dan bukan sekedar gelar dan nilai. Jika Anda memiliki nilai bagus saat sekolah di perguruan tinggi tapi tidak bisa menggunakan ilmu ini dalam pekerjaan Anda, tentu atasan tidak akan melihat bagus kinerja Anda.
Banyak tempat kerja sekarang bahkan memberikan pelatihan SDM. Hal ini untuk memastikan semua karyawan memiliki kualitas kinerja yang sama. Jadi jika Anda sudah punya skill ini saat baru masuk, tentu Anda akan lebih menonjol daripada karyawan yang masih perlu mendapatkan program latihan ini.
Beberapa program pengembangan karyawan yang sering digunakan terkadang juga ada volunteer. Jadi jika karyawan ingin ikut, mereka bisa membayar untuk mendaftar. Tapi jika Anda sudah pernah latihan skill yang ada dalam program, tentu saja Anda bisa jadi aset perusahaan yang lebih baik. Anda bahkan bisa jadi disuruh melatih karyawan lain yang belum ahli.
Dari banyak kelebihan yang didapat dengan memiliki softskill ini, tentu saja para mahasiswa tidak bisa meremehkan hal ini. Jadi bagi Anda yang sekarang masih dalam proses kuliah, jangan lewatkan kesempatan mengikuti banyak pembelajaran dan program latihan soft skill yang tersedia.
Apa yang Harus Dilakukan Untuk Latih Soft Skill?
Jika Anda adalah mahasiswa yang ingin membekali diri dengan soft skill, ada dua cara yang bisa digunakan untuk membantu Anda. Mari bahas bersama kedua cara ini!
Menggunakan Banyak Fasilitas Belajar
Saat ini banyak tempat menawarkan pelatihan soft skill mahasiswa. Mulai dari tempat kursus, workshop, seminar dan bahkan kelas khusus di kampus dapat digunakan untuk melatih ini. Tentu kemampuan Anda dalam melatih skill ini akan bergantung dengan kemampuan Anda membagi waktu dan juga budget.
Setiap tempat kursus untuk soft skill terkadang menawarkan kelas berbeda untuk training. Jadi untuk masuk kelas ini, Anda akan perlu mengeluarkan banyak uang. Namun hal ini lebih baik daripada harus kesulitan mencari kerja nantinya.
Dalam memilih kelas yang diambil, Anda bisa sesuaikan dengan target karir yang Anda pilih. Hal seperti kerja di kantor tentu perlu skill komunikasi, kepemimpinan dan bahkan problem solving. Tentu saja skill yang dicontohkan terkesan general, tapi saat belajar, Anda bisa fokuskan dan simulasikan situasi di kantor lalu membahas bagaimana Anda akan menyelesaikannya. Hal seperti ini pasti akan diajarkan di kelas – kelas kursus tersebut.
Melakukan Latihan Mandiri
Jika Anda merasa belum cukup belajar dalam pelatihan dan pengembangan soft skill di lembaga latihan, Anda bisa coba belajar soft skill ini dengan mandiri. Banyak sumber dari internet yang bisa mengajarkan Anda soal cara berkomunikasi yang baik, kebiasaan baik saat berbicara dengan orang lain, cara menjadi pemimpin di tempat kerja dan masih banyak lagi.
Informasi ini tentu bisa jadi panduan Anda untuk latihan. Perpaduan belajar dari banyak sumber di internet ini dengan arahan dari pengajar di tempat kursus, tentu akan membuat Anda cepat ahli. Banyak orang beranggapan bahwa menyerap skill ini harus lewat lembaga pendidikan dan pelatihan, namun jika tidak ada niatan usaha sendiri, hal ini tentu akan percuma.
Pelatihan soft skill harus dengan pembiasaan berulang. Hal ini karena sikap, perilaku dan watak sangat mempengaruhi bagaimana Anda menggunakan skill tersebut. Karena sikap, perilaku dan watak ini terkadang sulit diubah, usaha yang terus menerus perlu dilakukan. Jika sudah biasa berlatih tanpa harus masuk kelas, Anda tentu akan lebih baik menggunakan soft skill ini.
Praktek dengan Ikut Organisasi
Jika ingin latihan mandiri Anda lebih realistis, Anda bisa ikut berbagai organisasi kemahasiswaan. Dalam organisasi ini, Anda akan berbagai skill yang diperlukan untuk kerja. Hal seperti interaksi dengan anggota lain dan berbagai proyek yang dilakukan organisasi tentu mirip dengan proses kerja di kantoran lainnya.
Nah, dari situasi ini, Anda bisa mempraktekkan bagaimana ilmu – ilmu yang telah dipelajari dari tempat kursus dan dari belajar sendiri. Misal saja, Anda memutuskan memimpin proyek dan mempraktekan hasil training kepemimpinan Anda. Hal ini tentu lebih baik daripada simulasi semata.
Di organisasi, Anda juga mendapatkan masalah menggalang dana, perputaran generasi anggota, rekrut, menempatkan pengurus dan membuat berbagai acara. Semua hal tersebut tentu perlu interaksi dengan orang lain dan bekerja dengan menggunakan soft skill yang telah Anda pelajari dari lembaga training pilihan Anda.
Bagaimana menurut Anda tentang bahasan mengenai soft skill di atas. Sekarang Anda tentu sadar bahwa soft skill ini penting dipersiapkan oleh mahasiswa. Mudah – mudahan informasi ini bisa membuka mata Anda dan jadi bermanfaat. Terima kasih sudah membaca bahasan artikel pentingnya pelatihan soft skill bagi mahasiswa ini!