Kerjaan gak abis abis ? Ini solusinya buat kamu. DELEGATIVE LEADERSHIP. Dijamin produktivitas naik.

LEADERSHIP, Pelatihan Bisnis, UMKM

Suatu hari, kamu merasa lelah setelah seharian memikirkan pekerjaan yang seakan tak ada habisnya. 

Sebagai pemimpin, kamu sering kali dihadapkan pada tanggung jawab besar. Namun, seiring waktu, ada satu keterampilan yang kamu sadari penting untuk kamu kuasai: kemampuan untuk mendelegasikan. 

Delegative leadership, atau kepemimpinan yang berfokus pada pendelegasian, bisa mengubah cara kamu mengelola tim dan tanggung jawabmu sehari-hari. Namun, banyak yang meremehkan kekuatan delegasi yang tepat—padahal ini adalah keterampilan penting dalam kepemimpinan.

delegative leadership

Apa Arti Delegative Leadership?

Delegative leadership adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota timnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dengan delegative leadership, pemimpin tidak perlu terus mengawasi setiap langkah yang dilakukan tim, melainkan mempercayakan mereka untuk mengambil inisiatif. Namun, pemimpin tetap bertanggung jawab dan selalu ada jika anggota tim membutuhkan bantuan atau arahan lebih lanjut.

Pada intinya, delegative leadership membantu meringankan beban pemimpin dan juga memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk tumbuh dan berkembang. Dengan mendelegasikan, pemimpin tidak hanya membebaskan waktunya untuk fokus pada hal-hal strategis, tetapi juga memberi tim rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab yang lebih besar.

Bahaya Jika Pemimpin Tidak Memiliki Keahlian Delegative Leadership

  1. Overload dan Burnout pada Pemimpin
    Jika seorang pemimpin merasa harus menangani semua tugas sendiri, kemungkinan besar akan merasa kelelahan. Burnout ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan pribadi pemimpin, tetapi juga bisa membuatnya kehilangan fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dan strategis.
  2. Tim Tidak Berkembang
    Tanpa delegasi, tim kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Saat semua keputusan ada di tangan pemimpin, anggota tim mungkin merasa kurang dihargai atau tidak diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Akibatnya, mereka mungkin tidak tumbuh secara profesional.
  3. Tidak Ada Succession Plan yang Baik
    Jika pemimpin tidak mendelegasikan tugas, maka ketika mereka tidak hadir atau meninggalkan organisasi, tim akan merasa sulit untuk menyesuaikan diri. Delegasi memungkinkan anggota tim untuk belajar dan siap mengambil peran lebih besar di masa depan, yang mendukung keberlanjutan perusahaan.
  4. Keputusan Lambat dan Efisiensi Berkurang
    Tanpa delegasi, pemimpin bisa kewalahan dengan banyaknya tugas, yang berujung pada lambatnya proses pengambilan keputusan. Delegasi yang baik memungkinkan pemimpin untuk fokus pada hal-hal penting dan memprioritaskan waktu dengan lebih efektif.

Bagaimana Seorang Pemimpin Mengembangkan Kemampuan Delegative Leadership?

  1. Kenali dan Percayai Kemampuan Tim
    Langkah pertama dalam delegative leadership adalah mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota tim. Lakukan evaluasi untuk memahami bidang keahlian setiap individu, kemudian percayakan tugas-tugas yang sesuai dengan keahlian mereka. Kepercayaan adalah kunci: delegasi tidak akan berhasil tanpa kepercayaan pada kemampuan tim.
  2. Komunikasikan Tujuan dan Ekspektasi dengan Jelas
    Saat mendelegasikan, penting untuk menyampaikan tujuan dan ekspektasi dengan jelas. Jangan biarkan anggota tim merasa bingung tentang apa yang diharapkan dari mereka. Berikan penjelasan yang terperinci dan pastikan mereka memahami apa yang harus dicapai. Setelah itu, beri mereka ruang untuk menyelesaikan tugasnya dengan cara mereka sendiri.
  3. Berikan Dukungan, Bukan Kontrol Berlebihan
    Salah satu kesalahan umum dalam delegasi adalah terlalu mengawasi, yang membuat anggota tim merasa kurang percaya diri atau tidak dipercaya. Berikan ruang dan kebebasan kepada tim untuk bekerja dengan caranya. Namun, selalu siapkan waktu untuk memberikan dukungan dan bimbingan jika mereka membutuhkannya. Ingat, delegasi bukan berarti lepas tangan sepenuhnya; kamu tetap bertanggung jawab atas hasilnya.
  4. Lakukan Refleksi dan Evaluasi Bersama
    Setelah tugas selesai, lakukan refleksi dan evaluasi bersama. Tanyakan pada tim, “Apa yang bisa kita perbaiki?” atau “Apa yang berjalan dengan baik?” Evaluasi ini tidak hanya membantu meningkatkan proses kerja, tapi juga memberi tim kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka.
  5. Bangun Budaya Kepercayaan
    Membangun budaya kepercayaan di dalam tim sangat penting. Ketika anggota tim merasa bahwa pemimpin benar-benar mempercayai mereka, mereka akan lebih bersemangat dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Caranya? Beri mereka apresiasi setiap kali mereka menyelesaikan tugas dengan baik, dan berikan feedback yang membangun jika ada area yang perlu diperbaiki.
cara delegative leadership

Contoh Penerapan Delegative Leadership dalam Praktik

Misalnya, kamu seorang pemimpin di sebuah tim pemasaran, dan ada proyek besar yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat. Alih-alih melakukan semuanya sendiri, kamu bisa mendelegasikan tugas ke anggota tim sesuai spesialisasi mereka. Kamu bisa meminta satu anggota untuk mengurus strategi media sosial, anggota lain untuk mengatur desain visual, dan yang lain lagi untuk membuat konten. Kamu hanya perlu memantau perkembangan secara keseluruhan, memberi arahan ketika diperlukan, dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menjalankan tugas masing-masing.

Hasilnya? Tim bekerja dengan lebih efisien, dan kamu bisa fokus pada strategi keseluruhan tanpa terbebani oleh detail kecil. Proyek selesai tepat waktu, dan tim merasa bangga karena kontribusi mereka dihargai.

Kesimpulan

Delegative leadership adalah kemampuan penting yang harus dimiliki setiap pemimpin untuk memastikan keberhasilan tim dan organisasi. Dengan mendelegasikan tugas, pemimpin bisa meringankan beban mereka sendiri dan memberi tim kesempatan untuk berkembang. Tanpa keterampilan ini, pemimpin berisiko menghadapi burnout, kehilangan potensi tim, dan memperlambat pengambilan keputusan.

Untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mendelegasikan, kenali kemampuan tim, komunikasikan ekspektasi dengan jelas, berikan dukungan, dan bangun kepercayaan. Dengan langkah-langkah ini, kamu tidak hanya membantu timmu untuk mencapai hasil terbaik, tetapi juga membangun lingkungan kerja yang saling menghargai dan produktif. Jadi, mulai sekarang, percayalah pada kemampuan tim, delegasikan tugas dengan bijak, dan lihat perubahan positif yang terjadi di dalam timmu.

Biodata penulis :
Gladys P Antariksa
Adalah seorang pengusaha, pembicara, trainer dan coach yang sudah mengajarkan berbagai materi seperti kepemimpinan, teamwork, service of excellence dan komunikasi kepada puluhan perusahaan sejak 2013.
Jika Anda tertarik untuk belajar bersama coach Gladys segera hubungi kami di
+628953 4295 4171

Awas !!! Ketinggalan Jaman ! bUKAN KEBETULAN aNDA MEMBACA arTIKEL INI.

Ilmu Digital Marketing adalah ilmu yang wajib dikuasai semua orang.

Dapatkan Kelas Digital Marketing hanya Rp 2.970 per Materi

Cek Link ini : Daftar Kelas Digital Marketing

Sabar kamu gak males kamu cuman burnout. Yuk semangat lagi artikel ini

Bayangkan ini: Kamu sudah bekerja non-stop selama tiga bulan terakhir. Setiap hari penuh dengan deadline, meeting, dan revisi yang seakan tidak ada habisnya. Akhir pekan? Ah, jangan harap bisa santai, karena ada kerjaan tambahan yang harus diselesaikan. Kamu merasa...

Bahaya yang gak keliatan ! Ternyata Cognitive dissonance yang bikin kamu stress

Kamu sedang duduk di sebuah kafe dengan seorang teman baikmu, Andi. Obrolan awalnya santai, membahas pekerjaan dan rencana liburan. Namun, suasana berubah ketika kamu membahas investasi. Kamu mengatakan, “Menurutku, investasi di reksa dana lebih aman untuk pemula.”...

Tim Anda Sering Salah Paham? Mungkin Ini Penyebabnya (dan Solusinya)!

Apa Hubungan Critical Thinking dengan Kemampuan Berargumen? Rahasia di Balik Argumen yang Meyakinkan Contoh Nyata di Dunia Kerja: Ketika Logika Mengalahkan Emosi Bagaimana In-House Training Bisa Membangun Skill Ini? Pernah memperhatikan bagaimana beberapa orang bisa...

Mengapa Banyak Leader yang banyak disukai pasti Gagal? Ini Fakta Mengejutkannya

Pengantar: Antara Emosi dan Logika Kenapa EQ Saja Tidak Cukup Bias: Si Penyusup dalam Pikiran Mengapa Critical Thinking adalah Tamengnya Pernah nggak kamu ketemu orang yang super baik, empatinya tinggi banget, semua orang suka sama dia, tapi… ketika harus ambil...

Tim Anda Sering Mentok Saat Rapat? Ini 3 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari

Dilema Brainstorming: Kritis vs. Kreatif Kapan Harus "Mode Kritis" dan Kapan Harus "Mode Kreatif"? Contoh Nyata di Dunia Kerja: Efek Salah Timing Tips Menerapkan In House Training untuk Brainstorming Efektif Brainstorming yang Efektif: Kapan Harus Kritis dan Kapan...

90% Inovasi Brilian Lahir dari Dua Hal Ini. Kamu Udah Punya Belum?

Mengapa Critical Thinking dan Kreativitas Itu Penting? Peran Kombinasi Dua Skill Ini dalam Inovasi Bisnis Contoh Nyata Inovasi yang Berawal dari Cara Pikir Kritis dan Kreatif Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus-Kasus Ini? Kalau kita ngomongin inovasi dalam bisnis,...

HATI HATI Data Anda Bohong ! Cara menghindari salah analisis Pakai Critical Thinking!

Kenapa Analisis Data Sering Menyesatkan? 5 Jebakan Analisis Data yang Paling Umum (dan Cara Menghindarinya) Peran Critical Thinking dalam Membaca Data dengan Objektif Solusi Praktis: In House Training untuk Tim Lebih Kritis Kenapa Analisis Data Sering Menyesatkan?...

Rata rata orang gak punya self-disclosure makanya sering dimanfaatin ! BAHAYA loh

Bayangkan kamu lagi duduk di kafe sama sahabatmu. Setelah beberapa tegukan kopi, suasana makin hangat, dan kamu mulai merasa nyaman untuk berbagi cerita. Kamu mulai buka-bukaan soal pengalaman pribadi, sesuatu yang mungkin biasanya kamu simpan sendiri. Nah, momen ini...

Rahasia Tim Hebat yang Jarang Diajarkan di Kampus atau Seminar!

Kenapa tim hebat butuh lebih dari sekadar kompak? Hubungan antara berpikir kritis dan kerja sama tim Contoh nyata di kantor: konflik yang bisa dihindari Bagaimana cara melatih critical thinking di tim? Kalau kita ngomongin soal kerja tim, biasanya yang langsung...

E Public Speaking 11 “Cara menutup Presentasi”

71. Paling sederhana tapi butuh riset https://youtu.be/6dIxRakwnmk 72 Tutup agar audiens mau menuruti kata kata kamu https://youtu.be/nhnl4PR5WkE 73. Ingin lebih berkesan ? Tutup dengan cara ini https://youtu.be/Qyn4oFpYzmE 75. Jangan sampai lupa mengucapkan ini di...