Ikan ikan apa yang paling sadis ???
Jawabannya :
Ikan Bakar Cianjur (Sadiss… soalnya ikan itu bisa bakar kota Cianjur)
Memang sekedar tebak tebakan bercanda saja, tapi kita akan membahas tentang penamaan ini.
Di Pembahasan sebelumnya, kita selalu membahas tentang Nama sebagai sebuah Brand. Nama adalah Merek.
Tapi Sebuah Mereka bisa juga menjelaskan lebih detil tentang Produk apa yang kita jual.
Ikan Bakar (khas) Cianjur, Kentucky Fried Chicken (ayam goreng kentucky) adalah beberapa contoh tentang Nama yang juga menjelaskan produk yang dijual.
Hal ini memang Seharusnya dilakukan jika kita menjual barang dengan menu utama atau barang andalan tertentu. Konsumen akan mudah mengenali apa yang kita jual dan lebih yakin bahwa kita ahli di menu andalan tersebut. (tentu kita akan mempromosikan apa yang kita kuasai bukan ?)
Tapi penamaan tersebut menjadi hal yang wajar.
Karena Saat kita sebut Ikan Bakar maka dalam bayangan ikan yang berwarna hitam dengan bumbu di luarnya. Lalu apa spesialnya ?
Ikan Bakar Cianjur , Ikan Bakar Jakarta, Ikan Bakar Pontianak ???
Konsumen tidak dapat membedakan jika belum membelinya kan ?
Oleh karena itu kita sekarang membuat penamaan yang unik.
Ayam Geprek , Gurame Terbang, Sambel Geledek dan nama unik lainnya.
Nama ini lebih menggugah rasa penasaran dari orang yang terpapar reklame tersebut. Sebagai contoh Ayam Geprek. Apa bedanya dengan ayam penyet ? Padahal hanya beda penamaan saja kan.
Saat tulisan ini dibuat, istilah ayam geprek pun sudah menjadi istilah yang biasa (seperti ayam goreng, ayam bakar). Kata ayam geprek tidak menjadi nama yang unik lagi dan menggugah rasa penasaran.
Catatan :
Pilih salah satu bentuk penamaan saja, jangan membuat nama yang terlalu panjang dan tidak informatif. Pembuatan nama yang terlalu panjang akan membuat konsumen lupa dan akhirnya membuat singkatan agar mudah diingat.
KFC =
Kentucky Fried Chicken ? Kalasan Fried Chicken ? Kang dadang Fried Chicken ?
Jika sudah seperti ini penamaan kita menjadi tidak unik.