arti empowerment

Kamu yang membaca ini pasti seorang pemimpin kan ? 

Kamu baru saja diberi tanggung jawab besar untuk memimpin tim baru di kantor. Mungkin ini pertama kalinya kamu punya kesempatan memimpin proyek besar dan bekerja dengan banyak orang yang punya pengalaman dan gaya kerja berbeda. Di sisi lain kamu punya mimpi besar ( alias TARGET) yang ingin kamu capai ?

Tantangan pun muncul: bagaimana caranya agar tim ini benar-benar produktif dan bekerja dengan semangat tinggi, tanpa harus kamu awasi terus-menerus? Nah, inilah yang dinamakan team empowerment atau pemberdayaan tim. Inti dari team empowerment adalah memberikan anggota tim kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar, agar mereka bisa bekerja dengan lebih mandiri dan optimal.

Apa Itu Team Empowerment?

Team empowerment adalah pendekatan di mana kamu, sebagai pemimpin, memberikan timmu kesempatan dan kepercayaan untuk mengambil keputusan sendiri, berinovasi, dan bertanggung jawab atas hasil pekerjaan mereka. 

Dengan kata lain, kamu memberi mereka “power” atau kuasa untuk bertindak. Bukan berarti kamu sepenuhnya lepas tangan, tapi kamu menciptakan suasana di mana mereka merasa didukung dan diberdayakan untuk memberikan yang terbaik.

Memberikan empowerment ke tim bukan hanya soal memberikan perintah dan menunggu hasilnya, melainkan tentang mendorong mereka untuk merasa “memiliki” pekerjaan yang mereka lakukan. 

Saat mereka merasa dihargai dan dipercaya, produktivitas mereka bisa meningkat jauh karena mereka merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk mencapai hasil yang terbaik.

Bagaimana Cara Melakukan Empowerment kepada Tim Agar Lebih Produktif?

  1. Berikan Kepercayaan yang Tulus
    Team empowerment dimulai dengan rasa percaya. Percayalah pada kemampuan dan potensi timmu. Jangan hanya mengatakan “Saya percaya sama kamu,” tapi tunjukkan kepercayaan itu lewat tindakan nyata, seperti memberikan mereka kebebasan untuk memilih cara menyelesaikan tugas atau merancang strategi yang menurut mereka paling tepat. Dengan begitu, mereka merasa dipercaya dan akan lebih bersemangat menunjukkan hasil terbaik.
  2. Tetapkan Tujuan yang Jelas
    Walaupun kamu memberi mereka kebebasan, tetap penting untuk memberi panduan. Pastikan setiap anggota tim tahu tujuan besar yang ingin dicapai bersama. Jelaskan dengan rinci apa hasil akhir yang kamu harapkan, sehingga mereka punya arah dan motivasi. Dengan tujuan yang jelas, mereka bisa merancang langkah-langkah sendiri untuk mencapainya.
  3. Dukung Keterampilan dan Pengembangan Diri
    Empowerment juga berarti memberikan dukungan untuk pengembangan. Cobalah bantu mereka dengan pelatihan yang relevan atau sediakan akses ke sumber daya yang mereka butuhkan. Misalnya, jika tim kamu bekerja di bidang pemasaran digital, kamu bisa memberi mereka akses ke kursus pemasaran atau tools baru yang akan mempermudah pekerjaan mereka. Dengan begitu, mereka merasa didukung untuk terus belajar dan berkembang.
  4. Berikan Feedback yang Membangun
    Feedback yang baik adalah kunci dari empowerment. Jangan hanya memberikan komentar setelah proyek selesai. Sebaliknya, berikan masukan sepanjang proses, sehingga mereka merasa didukung dan punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Feedback ini bukan berarti mengkritik, tapi lebih pada memberi panduan dan inspirasi agar mereka bisa mencapai hasil yang lebih baik.
  5. Berikan Ruang untuk Berinovasi
    Biarkan anggota timmu bereksperimen dan mencoba pendekatan baru. Empowerment memberikan mereka ruang untuk berinovasi, sehingga mereka merasa punya kesempatan untuk membawa ide-ide segar dan menerapkan solusi kreatif yang bisa meningkatkan hasil kerja. Misalnya, jika mereka ingin mencoba metode kerja baru atau alat bantu yang berbeda, berikan kesempatan itu.
apa itu empoerment

Apa yang Harus Dihindari saat Melakukan Empowerment?

  1. Jangan Micromanage
    Micromanaging atau mengawasi terlalu ketat adalah kebalikan dari empowerment. Jika kamu terus-menerus memantau setiap detail dan mengambil alih keputusan kecil, tim akan merasa tidak diberdayakan dan kehilangan motivasi. Beri mereka kebebasan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cara mereka sendiri.
  2. Hindari Kritik yang Meruntuhkan Semangat
    Memberi kritik adalah hal yang perlu, tapi jika terlalu keras atau personal, bisa meruntuhkan semangat tim. Fokuslah pada aspek yang bisa diperbaiki tanpa mengabaikan upaya yang sudah mereka lakukan. Kritik yang berlebihan bisa membuat mereka merasa tidak dihargai dan ragu untuk mengambil inisiatif di masa depan.
  3. Jangan Menyamakan Empowerment dengan Lepas Tangan
    Memberi empowerment bukan berarti kamu sama sekali tidak terlibat dalam proses. Ini bukan tentang “lepaskan saja, biar mereka yang urus.” Kamu tetap harus ada di sana sebagai pembimbing dan pendukung, siap memberikan arahan ketika mereka membutuhkan. Tunjukkan bahwa kamu mendukung mereka, dan mereka bisa datang padamu jika ada kesulitan.
  4. Jangan Menunda Memberi Apresiasi
    Ketika tim berhasil mencapai target atau bahkan melampaui harapan, berikan apresiasi segera. Mengabaikan pencapaian mereka bisa membuat mereka merasa usaha mereka tidak dihargai. Apresiasi yang sederhana seperti “kerja bagus” atau pujian di depan tim lain bisa memberi dampak positif yang besar pada motivasi mereka.

Contoh Praktis Team Empowerment

Misalkan kamu memimpin tim pengembangan produk di perusahaanmu. Kamu memiliki seorang anggota tim yang punya ide untuk mengubah desain produk demi meningkatkan fungsionalitasnya. Alih-alih hanya menyetujui atau menolak ide tersebut, kamu mengizinkannya untuk menyusun rencana pengembangan lebih lanjut dan melakukan riset kecil bersama timnya.

Kamu memberikan kebebasan baginya untuk mengatur proyek kecil ini dengan timnya sendiri, sambil tetap memberikan feedback berkala untuk memantau kemajuan mereka. Di akhir proyek, tim ini berhasil merancang desain yang lebih fungsional dan disukai oleh pelanggan. Hasilnya? Mereka merasa lebih percaya diri dan siap memberikan kontribusi lebih besar di proyek selanjutnya.

Kesimpulan

Team empowerment adalah tentang memberikan kepercayaan, kebebasan, dan dukungan kepada timmu untuk bertindak dan membuat keputusan sendiri. Dengan mempercayai mereka, menetapkan tujuan yang jelas, memberikan ruang untuk inovasi, dan menyediakan dukungan yang diperlukan, kamu bisa meningkatkan produktivitas dan motivasi tim secara signifikan.

Namun, ingatlah untuk menghindari sikap micromanage, kritik yang berlebihan, serta sikap lepas tangan. Dengan memberdayakan tim secara seimbang, kamu tidak hanya membantu mereka tumbuh secara profesional tetapi juga membangun rasa percaya dan tanggung jawab yang akan berkontribusi pada kesuksesan bersama.

Gladys P Antariksa
Adalah seorang pengusaha, pembicara, trainer dan coach yang sudah mengajarkan berbagai materi seperti kepemimpinan, teamwork, service of excellence dan komunikasi kepada puluhan perusahaan sejak 2013.
Jika Anda tertarik untuk belajar bersama coach Gladys segera hubungi kami di
+628953 4295 4171