Kamu punya teman, sebut saja namanya Ryan. Ryan ini selalu jadi orang pertama yang angkat bicara dalam grup. Kalau ada cerita, dia selalu memastikan ceritanya adalah yang paling seru, paling penting, dan tentu saja, semua mata harus tertuju padanya. Awalnya, kamu menganggap dia hanya percaya diri. 

Tapi semakin lama, kamu merasa lelah. Setiap kali kamu ingin cerita, dia seperti nggak terlalu peduli kecuali cerita itu ada hubungannya dengan dirinya. Bahkan, dia sering mengabaikan perasaanmu.

Suatu hari, kamu membaca tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD) dan mulai merasa bahwa perilaku Ryan mencerminkan hal itu. Tapi, kamu bingung: bagaimana harus bersikap? Dan apakah orang seperti Ryan bisa membawa hal positif, atau hanya menguras energi?

Narcissistic Personality Disorder

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder dalam Psikologi?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, dan kurangnya empati terhadap perasaan orang lain. Seseorang dengan NPD cenderung merasa dirinya istimewa dan sering kali menganggap orang lain harus mengagumi atau melayani mereka.

Namun, ini lebih dari sekadar ego yang besar. Orang dengan NPD sering kali memiliki rasa tidak aman yang mendalam di balik topeng kesombongan mereka. Mereka takut terlihat lemah, sehingga terus mencari validasi eksternal untuk merasa berharga.

Ciri-ciri NPD:

  1. Merasa dirinya lebih istimewa daripada orang lain.
  2. Membutuhkan pujian atau pengakuan terus-menerus.
  3. Kesulitan memahami atau menghargai perasaan orang lain.
  4. Sering memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi.
  5. Reaksi defensif atau marah saat dikritik, meskipun secara halus.

Apa Manfaat dari Narcissistic Personality Disorder?

Sebentar, NPD ada manfaatnya? Ya, dalam situasi tertentu, sifat-sifat yang terkait dengan NPD bisa memberi keunggulan, terutama di dunia profesional. Contohnya:

  1. Percaya Diri Tinggi: Orang dengan NPD sering tampil sangat percaya diri, yang bisa membantu mereka dalam pekerjaan seperti presentasi atau memimpin tim.
  2. Ambisi yang Kuat: Mereka cenderung menetapkan tujuan besar dan bekerja keras untuk mencapainya, sering kali dengan hasil yang mengesankan.
  3. Karisma: Banyak orang dengan NPD memiliki kemampuan berbicara yang memikat, sehingga mudah menarik perhatian dan dukungan.

Namun, manfaat ini hanya terasa jika mereka mampu mengelola sifat narsistik mereka dengan baik dan tidak mengorbankan hubungan interpersonal.


Bahaya dan Tantangan NPD

Meskipun ada sisi positifnya, NPD bisa menjadi masalah besar dalam hubungan, baik personal maupun profesional. Berikut bahaya yang muncul jika sifat narsistik tidak terkendali:

  1. Hubungan yang Tidak Seimbang: Orang dengan NPD sering fokus pada kebutuhan mereka sendiri, sehingga hubungan menjadi tidak sehat.
  2. Stres dan Konflik: Kebiasaan mengontrol atau merendahkan orang lain sering memicu pertengkaran.
  3. Kesepian: Karena kurangnya empati, banyak orang dengan NPD sulit mempertahankan hubungan jangka panjang, yang membuat mereka merasa terisolasi.

menghadapi Narcissistic Personality Disorder

Bagaimana Cara Menghadapi Teman dengan NPD?

Menghadapi seseorang dengan NPD bisa jadi rumit, tapi bukan berarti mustahil. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa kamu coba:

1. Tetapkan Batasan

Orang dengan NPD cenderung mendominasi waktu dan perhatianmu. Pastikan kamu menetapkan batasan yang jelas.

  • Contoh: Jika Ryan mulai membelokkan pembicaraan ke dirinya sendiri, kamu bisa berkata, “Aku mengerti, tapi sekarang aku ingin berbagi pengalamanku dulu.”

2. Jangan Ambil Secara Pribadi

Penting untuk diingat bahwa perilaku narsistik mereka sering berasal dari rasa tidak aman, bukan dari niat jahat. Jangan biarkan komentar mereka menyakitimu.

  • Contoh: Jika Ryan mengkritik sesuatu yang kamu lakukan, anggap itu lebih tentang dirinya daripada dirimu.

3. Validasi, Tapi Jangan Berlebihan

Orang dengan NPD membutuhkan pengakuan. Kamu bisa memberikannya sesekali, tapi jangan sampai kehilangan dirimu sendiri.

  • Contoh: “Kamu memang hebat dalam hal itu, Ryan. Tapi aku juga punya cara sendiri yang bekerja untukku.”

4. Dorong untuk Mendapatkan Bantuan

Jika hubunganmu cukup dekat, kamu bisa dengan hati-hati mendorong mereka untuk mempertimbangkan terapi. Orang dengan NPD bisa mendapatkan manfaat besar dari terapi, terutama jika mereka sadar akan dampak perilaku mereka.


Kesimpulan

Ryan, temanmu yang selalu ingin jadi pusat perhatian, mungkin memiliki sisi narsistik yang sulit dihadapi. Tapi, dengan memahami apa itu NPD, kamu bisa menghadapi situasi ini dengan lebih bijak. Ingat, orang dengan NPD bukan hanya tentang kesombongan; di balik itu, ada rasa tidak aman yang mendalam.

Menghadapi mereka membutuhkan kesabaran dan batasan yang sehat. Jangan lupa, kamu juga berhak menjaga kesehatan emosionalmu sendiri. Jika situasinya terasa terlalu melelahkan, nggak ada salahnya menjaga jarak. Pada akhirnya, hubungan yang sehat adalah tentang saling menghargai, bukan hanya satu pihak yang terus memberi. 😊

Profil coach Roy Biantoro
Seorang pengusaha muda yang sering berbagi ke berbagai perusahaan, instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Coach Roy udah membagikan ilmu di bidang penjualan (selling), komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, pelayanan serta bagaimana meningkatkan motivasi tim.
Ayo rasakan perubahan di tim Anda dengan training bersama coach Roy Biantoro. Hubungi kami di 08954 1283 3285

Ingin Meningkatkan Kepercayaan Diri, Karir atau Bisnis? Yuk Ikut Seminar Public Speaking di Bandung

Mau Ebook & Webinar Gratis

ebook gratis

Silahkan Isi Form Berikut Ini Dulu :

Kamu punya teman yang gak suka diajak pergi ? bukan sombong tapi dia punya social anxiety.

Misalkan Kamu dan temanmu, sebut saja Nina, duduk di sebuah kafe. Kamu menikmati suasana, tetapi Nina terlihat gelisah. Dia terus-menerus memeriksa sekelilingnya, seperti memastikan tidak ada yang memperhatikan. Ketika pelayan datang, kamu yang akhirnya memesan...

Hal terpenting di dunia. Saat ini. Lakukan terbaik dengan mindfullness

Yesterday is history, Tomorrow is mystery, Now is a gift. That’s why we called it present. Kamu pernah nggak merasa kayak hidupmu berjalan di autopilot? Jalan sendiri gak jelas arahnya Misalnya, kamu sedang minum kopi di pagi hari, tapi pikiranmu sudah sibuk...

Kamu tuh pinter tapi sayang neuroplasticity kamu jelek. Mau tingkatin neuroplasticity? Pelajari disini.

Kamu pernah nggak merasa stuck, seperti nggak bisa belajar hal baru atau sulit berubah dari kebiasaan lama? Contohnya, saat kamu mencoba belajar bahasa baru, rasanya otakmu seperti "nggak mau jalan." Tapi, suatu hari, ada momen kecil yang mengubah segalanya. Misalnya,...

Pantes gak kritis, kamu kejebak confirmation bias kan ? Pelajari biar kamu lebih kritis.

Bayangkan ini: Kamu sedang berdiskusi dengan teman-teman kantor tentang proyek baru. Kamu yakin banget bahwa ide yang kamu ajukan adalah yang paling efektif. Lalu, ketika ada data yang menunjukkan kalau pendekatan lain mungkin lebih baik, kamu malah sibuk mencari...

2 tipe manusia waktu ngadepin masalah, flight or fight. Mana yang bagus buat mental health ?

Bayangkan ini, kamu sedang berada di ruang kerja, tenggelam dalam laporan yang harus selesai sebelum jam lima sore. Tiba-tiba, bosmu masuk dengan wajah serius dan berkata, ā€œAda masalah besar. Klien kita tidak puas, dan kita butuh solusi cepat!ā€ Kamu langsung merasa...

Mau terus semangat ? Kamu harus dapetin positive reinforcement waktu kerja !Ā 

Ceritanya, kamu adalah seorang manajer baru di sebuah perusahaan. Ada seorang karyawan, Andi, yang kelihatannya selalu datang tepat waktu dan rajin menyelesaikan pekerjaannya. Tapi, kamu merasa ada yang kurang. Kinerjanya konsisten, tapi dia terlihat datar—seolah-olah...

Setelah kamu paham attachment styles kamu gak bakal bingung lagi kalau di ghosting sahabatmu

Kamu punya dua teman baik: Rina dan Dika. Ketika kamu tiba-tiba menghilang dari grup chat selama seminggu karena sibuk, respons mereka benar-benar berbeda. Rina langsung menelpon, bertanya apakah kamu baik-baik saja. Nada suaranya terdengar cemas, tapi dia juga...

Sabar itu bagus tapi kamu jangan sampai emotion repression. Mental health kamu bisa rusak.

Kamu baru saja keluar dari ruang rapat setelah perdebatan panas dengan atasanmu. Ada satu momen di mana kamu merasa ingin meledak, ingin mengatakan semua yang ada di pikiranmu. Tapi kamu menahannya. Sebaliknya, kamu hanya tersenyum kecil, mengangguk, lalu keluar...

Saya gak bisa tidur ternyata saya ngalamin hypervigilance, jangan jangan kamu juga ?

Hari itu, kamu sedang duduk di sebuah kafe, menikmati secangkir kopi setelah hari yang panjang di kantor. Tapi meski suasananya tenang, pikiranmu justru tidak berhenti bergerak. Setiap pintu yang terbuka membuatmu menoleh. Suara tawa dari meja sebelah terasa terlalu...

Dapatkan kebahagiaan dengan self compassion, bukan lembek tapi demi mental health.

Kamu baru saja pulang dari kantor setelah hari yang berat. Hari ini, semua yang kamu coba rasanya gagal. Presentasi yang kamu persiapkan semalaman tidak berjalan seperti rencana, dan atasanmu memberikan kritik yang menurutmu menyakitkan. Di perjalanan pulang,...