cara menghadapi yang pasif agresif

Pasif agresif tuh biasanya muncul lewat cara yang nggak langsung—komentar tajam tapi dibungkus halus, atau sikap yang dingin, kayak ngasih kode tapi nggak ngomong langsung. Contohnya, kamu mungkin ngajak seseorang buat kerja bareng, tapi dia cuma jawab, “Iya, nanti aku kerjain,” tapi sampai kapan pun nggak ada hasilnya. Nah, bikin kesal, kan? Jadi, gimana cara terbaik ngadepin orang kayak gini?

Pertama, penting banget buat tetap tenang dan nggak terbawa emosi. Respon pasif-agresif bisa bikin kita frustasi dan akhirnya ikutan defensif atau malah jadi marah. Tapi kalau kita terpancing, bukannya jadi clear, malah bisa makin rumit. Ambil napas, tahan diri, dan tetap jaga nada suara yang tenang.

Kemudian, coba ajak bicara langsung dengan pendekatan empati. Jangan langsung ngasih tuduhan atau bilang, “Kamu kok pasif-agresif, sih?” karena biasanya orang kayak gitu nggak sadar atau malah menyangkal. Kamu bisa bilang, “Aku ngerasa kayak ada yang lagi nggak nyaman di antara kita, ada yang mau dibicarakan?” Dengan membuka percakapan yang hangat, kamu ngasih ruang buat mereka jujur tanpa merasa diserang.

Misalnya, kamu lagi kerja bareng rekan yang tiba-tiba jadi lambat dan nggak responsif. Daripada langsung komplain, kamu bisa bilang, “Aku ngerasa kita lagi nggak seirama ya belakangan ini? Apa ada sesuatu yang bikin kamu kurang nyaman?” Dengan pertanyaan ini, kamu kasih kesempatan dia buat bicara tentang masalahnya. Kalau ternyata dia ngeluh soal tekanan kerja atau konflik lain, kamu jadi paham kalau mungkin itu alasannya dia bersikap kayak gitu.

apa itu pasif agresif ?

Selain itu, beri feedback positif buat ngehargain setiap usaha komunikasi dia. Misalnya, kalau setelah kamu ajak bicara, dia mulai sedikit terbuka, coba kasih apresiasi. “Aku seneng banget kamu bisa jujur tentang ini, jadi kita bisa nyari solusi bareng.” Ini bukan hanya buat meredakan suasana, tapi juga buat ngajarin dia kalau komunikasi langsung itu lebih efektif daripada pasif-agresif.

Dan, kalau respon pasif-agresif ini terus-terusan, nggak ada salahnya buat nge-set batasan yang jelas. Batasan ini bukan berarti jadi galak, tapi lebih ke arah ngasih tahu kalau kamu menghargai komunikasi yang jujur dan langsung. Misalnya, kamu bisa bilang, “Kalau ada yang kamu nggak setuju, aku harap bisa disampaikan langsung, ya. Aku terbuka banget buat diskusi kok.” Ini bakal bikin dia tahu kalau kode atau sindiran nggak bakal berhasil sama kamu, dan kalau ada masalah, kamu lebih prefer ngomong langsung.

Jadi intinya, menghadapi pasif-agresif itu kayak memecahkan teka-teki: sabar, tenang, dan komunikatif. Coba tetap rendah hati, tanyakan secara langsung, berikan feedback positif, dan kalau diperlukan, buat batasan yang jelas. Dengan begitu, kamu nggak hanya ngejaga diri dari emosi negatif, tapi juga ngajarin cara komunikasi yang lebih sehat ke orang lain. Dan, siapa tahu, mereka bakal lebih terbuka sama kamu setelah itu.

Roy Biantoro 
Seorang pengusaha muda yang sering berbagi ke berbagai perusahaan, instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Coach Roy udah membagikan ilmu di bidang penjualan (selling), komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, pelayanan serta bagaimana meningkatkan motivasi tim.
Ayo rasakan perubahan di tim Anda dengan training bersama coach Roy Biantoro. Hubungi kami di 08954 1283 3285