Kamu pernah nggak merasa stuck, seperti nggak bisa belajar hal baru atau sulit berubah dari kebiasaan lama? Contohnya, saat kamu mencoba belajar bahasa baru, rasanya otakmu seperti “nggak mau jalan.” Tapi, suatu hari, ada momen kecil yang mengubah segalanya. Misalnya, kamu akhirnya berhasil mengucapkan satu kalimat penuh dalam bahasa itu tanpa salah. Rasanya seperti menemukan pintu baru yang sebelumnya terkunci. Itu adalah contoh nyata neuroplasticity yang bekerja.

Sekarang, mari kita ngobrol santai tentang neuroplasticity. Apa itu, kenapa penting banget, dan bagaimana kamu bisa meningkatkan kemampuan otakmu untuk terus berkembang? Yuk, kita bahas!


Neuroplasticity

Apa Itu Neuroplasticity dalam Psikologi?

Neuroplasticity adalah kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi sepanjang hidup. Jadi, meskipun kamu bukan anak kecil lagi, otakmu tetap punya potensi untuk belajar hal baru, membentuk kebiasaan baru, bahkan “memperbaiki” pola pikir yang kurang sehat.

Secara ilmiah, neuroplasticity terjadi karena otak punya jaringan yang fleksibel. Saat kamu belajar hal baru atau menghadapi pengalaman berbeda, neuron-neuron di otakmu menciptakan koneksi baru atau memperkuat koneksi yang sudah ada. Bayangkan otakmu seperti jalan setapak. Semakin sering kamu lewat jalan itu, semakin kuat dan jelas jalurnya.


Apa Bahaya Jika Seseorang Tidak Memiliki Neuroplasticity?

Ketidakmampuan otak untuk beradaptasi atau berubah bisa menyebabkan banyak masalah. Misalnya:

  1. Sulit Mengatasi Perubahan
    Jika otakmu kaku dan nggak fleksibel, kamu mungkin akan merasa kewalahan saat harus menghadapi situasi baru. Contohnya, saat harus beradaptasi dengan teknologi baru di tempat kerja, kamu jadi mudah frustrasi.
  2. Pola Pikir yang Terjebak
    Tanpa neuroplasticity, kamu cenderung terjebak dalam pola pikir negatif, seperti “Aku nggak pernah bisa berubah” atau “Ini nggak mungkin berhasil.” Akibatnya, peluang untuk berkembang jadi tertutup.
  3. Kesulitan Pemulihan dari Trauma
    Orang dengan neuroplasticity yang rendah sering kesulitan untuk “move on” dari pengalaman buruk, karena otak mereka tidak mampu membentuk pola pikir baru yang lebih sehat.

cara Neuroplasticity

Bagaimana Meningkatkan Neuroplasticity yang Sehat?

Kabar baiknya, neuroplasticity bukan bakat bawaan. Kamu bisa melatihnya! Berikut beberapa cara sederhana tapi efektif:

1. Belajar Hal Baru

Setiap kali kamu mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, otakmu membangun koneksi baru.

  • Contoh Praktis: Mulai belajar alat musik, bahasa asing, atau resep masakan baru.

2. Ubah Rutinitas

Melakukan sesuatu dengan cara berbeda bisa melatih otakmu.

  • Praktik: Jika biasanya kamu selalu duduk di tempat yang sama saat makan, cobalah pindah ke tempat lain.

3. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu menciptakan lingkungan optimal untuk neuroplasticity.

  • Praktik: Lakukan olahraga aerobik seperti berlari, bersepeda, atau yoga.

4. Latihan Mindfulness

Meditasi dan kesadaran penuh membantu otakmu fokus, sehingga lebih mudah membentuk pola baru.

  • Contoh Praktis: Lakukan meditasi selama 10 menit setiap hari, fokus pada pernapasanmu.

5. Keluar dari Zona Nyaman

Otak suka tantangan. Ketika kamu mencoba hal yang membuatmu sedikit nggak nyaman, otakmu dipaksa untuk bekerja lebih keras.

  • Praktik: Ambil tugas baru di kantor yang sebelumnya kamu anggap terlalu sulit.

6. Berinteraksi dengan Orang Baru

Bertemu orang dengan latar belakang berbeda memaparkanmu pada cara berpikir baru.

  • Praktik: Ikut komunitas atau acara yang menarik, seperti workshop atau seminar.

Contoh Kasus Nyata dan Solusi

Situasi:
Kamu selalu merasa gugup saat harus berbicara di depan umum. Pola ini sudah berlangsung lama, dan kamu yakin bahwa kamu “tidak berbakat” untuk public speaking.

Bahaya:
Jika kamu membiarkan pola pikir itu, otakmu akan terus memperkuat jalur negatif ini. Lama-kelamaan, rasa gugupmu semakin parah, dan kamu mungkin mulai menghindari peluang berbicara di depan umum.

Pendekatan Neuroplasticity:

  • Langkah 1: Mulai dengan latihan kecil, seperti berbicara di depan teman dekat.
  • Langkah 2: Rekam dirimu saat berlatih, lalu evaluasi apa yang bisa diperbaiki.
  • Langkah 3: Secara perlahan, tingkatkan tantangan, misalnya berbicara di grup kecil, hingga akhirnya berbicara di depan audiens besar.
  • Hasil: Dengan latihan, otakmu membangun koneksi baru yang membuat aktivitas ini terasa lebih mudah dan alami.

Kesimpulan

Neuroplasticity adalah kekuatan luar biasa dari otak kita. Ini bukan hanya soal kemampuan belajar, tapi juga tentang kemampuan untuk berubah, tumbuh, dan beradaptasi di setiap tahap kehidupan.

Jadi, kalau kamu merasa stuck atau terjebak dalam kebiasaan lama, ingatlah bahwa otakmu punya kemampuan untuk berubah. Tantang dirimu untuk mencoba hal baru, ubah rutinitas, dan buka dirimu pada pengalaman berbeda. Dengan begitu, kamu bukan cuma melatih otakmu, tapi juga menciptakan versi dirimu yang lebih kuat dan fleksibel. 😊

Profil coach Roy Biantoro
Seorang pengusaha muda yang sering berbagi ke berbagai perusahaan, instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Coach Roy udah membagikan ilmu di bidang penjualan (selling), komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, pelayanan serta bagaimana meningkatkan motivasi tim.
Ayo rasakan perubahan di tim Anda dengan training bersama coach Roy Biantoro. Hubungi kami di 08954 1283 3285

Ingin Meningkatkan Kepercayaan Diri, Karir atau Bisnis? Yuk Ikut Seminar Public Speaking di Bandung

Mau Ebook & Webinar Gratis

ebook gratis

Silahkan Isi Form Berikut Ini Dulu :

Hal terpenting di dunia. Saat ini. Lakukan terbaik dengan mindfullness

Yesterday is history, Tomorrow is mystery, Now is a gift. That’s why we called it present. Kamu pernah nggak merasa kayak hidupmu berjalan di autopilot? Jalan sendiri gak jelas arahnya Misalnya, kamu sedang minum kopi di pagi hari, tapi pikiranmu sudah sibuk...

Pantes gak kritis, kamu kejebak confirmation bias kan ? Pelajari biar kamu lebih kritis.

Bayangkan ini: Kamu sedang berdiskusi dengan teman-teman kantor tentang proyek baru. Kamu yakin banget bahwa ide yang kamu ajukan adalah yang paling efektif. Lalu, ketika ada data yang menunjukkan kalau pendekatan lain mungkin lebih baik, kamu malah sibuk mencari...

2 tipe manusia waktu ngadepin masalah, flight or fight. Mana yang bagus buat mental health ?

Bayangkan ini, kamu sedang berada di ruang kerja, tenggelam dalam laporan yang harus selesai sebelum jam lima sore. Tiba-tiba, bosmu masuk dengan wajah serius dan berkata, “Ada masalah besar. Klien kita tidak puas, dan kita butuh solusi cepat!” Kamu langsung merasa...

Mau terus semangat ? Kamu harus dapetin positive reinforcement waktu kerja ! 

Ceritanya, kamu adalah seorang manajer baru di sebuah perusahaan. Ada seorang karyawan, Andi, yang kelihatannya selalu datang tepat waktu dan rajin menyelesaikan pekerjaannya. Tapi, kamu merasa ada yang kurang. Kinerjanya konsisten, tapi dia terlihat datar—seolah-olah...

Setelah kamu paham attachment styles kamu gak bakal bingung lagi kalau di ghosting sahabatmu

Kamu punya dua teman baik: Rina dan Dika. Ketika kamu tiba-tiba menghilang dari grup chat selama seminggu karena sibuk, respons mereka benar-benar berbeda. Rina langsung menelpon, bertanya apakah kamu baik-baik saja. Nada suaranya terdengar cemas, tapi dia juga...

Sabar itu bagus tapi kamu jangan sampai emotion repression. Mental health kamu bisa rusak.

Kamu baru saja keluar dari ruang rapat setelah perdebatan panas dengan atasanmu. Ada satu momen di mana kamu merasa ingin meledak, ingin mengatakan semua yang ada di pikiranmu. Tapi kamu menahannya. Sebaliknya, kamu hanya tersenyum kecil, mengangguk, lalu keluar...

Saya gak bisa tidur ternyata saya ngalamin hypervigilance, jangan jangan kamu juga ?

Hari itu, kamu sedang duduk di sebuah kafe, menikmati secangkir kopi setelah hari yang panjang di kantor. Tapi meski suasananya tenang, pikiranmu justru tidak berhenti bergerak. Setiap pintu yang terbuka membuatmu menoleh. Suara tawa dari meja sebelah terasa terlalu...

Dapatkan kebahagiaan dengan self compassion, bukan lembek tapi demi mental health.

Kamu baru saja pulang dari kantor setelah hari yang berat. Hari ini, semua yang kamu coba rasanya gagal. Presentasi yang kamu persiapkan semalaman tidak berjalan seperti rencana, dan atasanmu memberikan kritik yang menurutmu menyakitkan. Di perjalanan pulang,...

Kebenaran tentang Overthinking ! Gak bahaya asalkan kamu jangan banyak inner critic ya.

Bayangkan ini: Kamu sedang mempersiapkan presentasi penting di kantor. Kamu sudah berlatih berjam-jam, menyusun slide yang sempurna, dan memastikan semuanya rapi. Tapi saat berdiri di depan cermin, suara kecil di dalam kepalamu mulai bicara, “Kamu nggak cukup bagus....

Sabar kamu gak males kamu cuman burnout. Yuk semangat lagi artikel ini

Bayangkan ini: Kamu sudah bekerja non-stop selama tiga bulan terakhir. Setiap hari penuh dengan deadline, meeting, dan revisi yang seakan tidak ada habisnya. Akhir pekan? Ah, jangan harap bisa santai, karena ada kerjaan tambahan yang harus diselesaikan. Kamu merasa...