Dalam perusahaan, SDM tentu adalah mesin penggerak yang penting. Karena itu, perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan kondisi SDM ini mampu menjawab kebutuhan perusahaan. Dalam mencapai tujuan ini, pengembangan SDM perlu dipikirkan. Bayangkan saja jika ada teknologi baru yang akan menguntungkan perusahaan, tapi SDM yang ada belum dapat mengoperasikan teknologi tersebut. Jika perusahaan memiliki program pengembangan untuk tenaga kerjanya, mereka bisa ikut pelatihan yang berhubungan dengan pengoperasian teknologi baru tersebut. Hasilnya, perusahaan memiliki SDM yang lebih baik dan teknologi baru itu bisa dimanfaatkan maksimal.
Faktor yang Membuat Pelatihan SDM Berat Dilakukan
Walaupun pelatihan dan pengembangan SDM ini penting, tapi sayangnya banyak perusahaan masih enggan melakukan hal ini. Hal ini tentu terjadi bukan karena niatan perusahaan karena keterbatasan tertentu. Jika ingin tahu, masalah apa saja yang dihadapi perusahaan hingga menghalangi pelatihan ini, mari bahas bersama di bagian berikut ini!
Budget Perusahaan yang Terbatas
Hal pertama adalah soal budget. Dalam merencanakan pelatihan untuk tenaga kerja, perusahaan tentu harus menyiapkan uang tersendiri. Hal seperti latihan perlu kebutuhan seperti pengajar, materi, peralatan mengajar dan kebutuhan lainnya tentu perlu dibayar. Tergantung topik pelatihan, biaya yang dikeluarkan bisa saja tinggi.
Bayangkan saja karyawan akan mendapatkan pelatihan usaha berbasis digital. Untuk hal ini, Anda harus membayar trainer software yang terkadang tinggi. Selain itu, kebutuhan komputer dengan spek yang pas dengan software, harga software itu sendiri dan tentunya biaya menyiapkan kelas untuk mengajar hal ini. Biaya tersebut tentu bisa bengkak besar.
Belum lagi, jika Anda menarget orang yang terpercaya sebagai trainer. Kualitas jasa personal trainer bisa tinggi karena pamor dan kualitas yang ia berikan. Mengambil resiko trainer yang biasa saja tapi nantinya para karyawan tidak mencapai level skill yang diinginkan malah akan rugi. Sudah bayar tapi training tidak menghasilkan apa – apa.
Kehilangan Produktivitas Jika Ada Pelatihan
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kehilangan waktu produktivitas. Untuk kantor yang super sibuk, terkadang mereka tidak punya waktu untuk memberi karyawan kesempatan training. Bayangkan kantor yang mempekerjakan karyawan dari pagi hingga sore. Apakah karyawan harus ambil kelas pelatihan pada malam hari? Hal ini tentu malah akan membuat stress orang yang mengikuti program pengembangan karyawan ini.
Pilihannya, tentu hanya tinggal memotong waktu kerja pagi sampai sore dan mengorbankan waktu produktif mereka untuk latihan. Bagi perusahaan, mereka tentu akan kehilangan keuntungan karena hal ini. Banyak perusahaan tidak mau melakukan hal ini karena takut juga akan tidak mencapai target deadline untuk pekerjaan yang diambil.
Rekrut Karyawan Adalah Alternatif yang Murah
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dengan skill – skill baru, terkadang merekrut orang yang sudah ahli akan lebih baik dari segi biaya. Memilih jalan ini tentu belum tentu menghasilkan kebaikan. Jika perusahaan asal potong karyawan untuk mendapatkan rekrut karyawan baru yang lebih, tentu pamor perusahaan itu akan turun. Selain itu, ada kemungkinan loyalitas pada perusahaan dari karyawan tidak akan ada sama sekali.
Tentu asal pecat karyawan adalah hal yang dilarang. Namun, jika model kerja di kantor itu adalah kontrak, tentu tidak ada aturan yang melarang kantor melepas kontrak tersebut jika sudah habis masa berlakunya. Daripada keluar biaya dan produktivitas melakukan pengembangan SDM pilihan cara ini bisa diambil perusahaan.
Ada Kemungkinan Karyawan Berpindah Kerja
Di sisi lain, perusahaan juga takut kehilangan karyawan yang sudah dilatih. Sekarang ini banyak kasus karyawan yang sudah mendapatkan training bisnis dan pelatihan skill dari perusahaan tapi malah pindah ke tempat lain. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan.
Sudah keluar biaya banyak untuk membuat perusahaan maju, tapi karyawan yang dilatih malah memanfaatkan skill barunya di perusahaan lain. Hal seperti ini terkadang jadi ketakutan para pemilik usaha dalam mengembangkan kemampuan tenaga kerja.
Tentu saja jika pelatihan bisnis ini diberikan dengan persyaratan dan kontrak tertentu, perpindahan karyawan bisa dicegah. Tapi paksaan seperti ini seharusnya tidak perlu jika karyawan setia. Tapi dari sifat karyawan modern saat ini, mereka lebih mengejar penghasilan baik daripada loyal pada perusahaan mereka.
Pentingnya Tetap Melakukan Pelatihan Tenaga Kerja Dalam Perusahaan
Walaupun penuh dengan faktor negatif, para pemilik perusahaan tetap harus berusaha mengembangkan SDM yang mereka miliki. Jika Anda merupakan pemilik perusahaan, silahkan diskusikan hal ini dengan para ahli management dan juga bisnis. Walaupun banyak resiko dan kerugian, banyak hal positif yang akan dinikmati.
Banyak konsultan bisnis yang menganjurkan perusahaan menjaga relasi dan hubungan baik dengan karyawan. Memberikan pelatihan ini adalah salah satunya. Semakin hubungan baik ini dibentuk, tentu perusahaan akan menumbuhkan rasa loyal pada karyawannya. Rasa setia ini sangat penting saat perusahaan berada dalam situasi sulit.
Anda sebagai pemilik perusahaan ingin karyawan membela usaha Anda jika ada masalah bukan? Terkadang karena masalah loyalitas ini, banyak perusahaan yang tiba – tiba rubuh karena masalah sepele. Hal seperti proyek gagal sekali ataupun dua kali, tidak seharusnya membuat karyawan memilih pergi mencari kerja di kantor lain. Hal seperti ini hanya akan memperparah situasi perusahaan dan membuatnya lebih cepat bangkrut.
Nah, keuntungan lain tentunya adalah kualitas SDM yang meningkat akan memajukan perusahaan. Jika semua karyawan memiliki skill di atas rata – rata, tentu kinerja perusahaan akan lebih baik. Karyawan adalah aset perusahaan. Semakin baik kualitasnya, semakin maju pula perusahaan tersebut.
Bentuk Pelatihan yang Cocok Untuk SDM
Untuk kebutuhan training, Anda harus memilih lembaga pelatihan kerja yang cocok. Jadi pastikan pilihan skill untuk diajarkan. Biasanya pelatihan ini terdiri dari pelatihan soft skill dan hard skill. Bagi Anda yang tidak tahu, soft skill adalah kemampuan yang lebih berhubungan dengan watak, sikap dan perilaku. Skill yang meliputi ini adalah komunikasi, problem solving dan juga kepercayaan diri.
Hard skill adalah kemampuan yang lebih practical. Skill mengoperasikan mesin, mengoperasikan software dan keahlian mengerjakan surat penting adalah contoh hard skill. Skill golongan ini biasanya lebih mudah untuk dilatih.
Jika membahas pelatihan kepercayaan diri, tentu pelatihannya akan berbeda dengan kebutuhan kepemimpinan. Cara mengembangkan potensi diri tentu akan berbeda – beda dan tentunya kebutuhannya akan diserap karyawan dengan berbeda juga. Coba cek, skill apa yang dibutuhkan di perusahaan, pilih karyawan yang tepat untuk dilatih dan lakukan hal ini.
Proses pelatihan juga akan banyak. Hal seperti latihan kelas, seminar, workshop, studi banding dan bahkan praktik langsung adalah jenis latihan yang bisa digunakan. Hal ini terkadang cukup sulit ditentukan. Anda bisa konsultasikan hal ini dengan lembaga pelatihan yang Anda pilih sebelum menentukan bentuk pelatihan yang cocok.
Pilihan latihan juga bisa berupa bekal bagi karyawan saat mereka pensiun. Hal ini bisa berupa pelatihan UKM, pelatihan saham dan juga pelatihan management uang masa tua. Bekal ilmu ini adalah bentuk perhatian perusahaan pada karyawan. Jadi walaupun sudah selesai masa kerjanya, mereka bisa membawa skill untuk berusaha sendiri untuk pemasukan tambahan jika uang pensiun yang diberikan tidak cukup.
Sekian bahasan tentang pentingnya pengembangan SDM dan informasi seputarnya. Mudah – mudahan hal ini dapat berguna bagi Anda. Terima kasih sudah membaca!