Mau orang bisa curhat lama dengan kamu ? Lakukan teknik ECHOING ini.

komunikasi, mental health, Pengembangan SDM

Pasti pernah kan ngalamin momen pas lagi ngobrol sama teman atau rekan kerja, dan tiba-tiba merasa sangat terhubung dengan obrolan mereka.

Nyambung aja gitu !

Setiap kata yang mereka ucapkan seakan “nyambung” sama yang kamu pikirkan. Nah, itu salah satu tanda bahwa lawan bicaramu mungkin sedang menggunakan teknik yang disebut echoing dalam komunikasi.

cara echoing

Apa Itu Echoing dalam Komunikasi?

Secara sederhana, echoing adalah teknik berkomunikasi di mana kita “menggemakan” atau mengulang sebagian kata atau ungkapan yang digunakan lawan bicara kita. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan dengan baik, memahami apa yang mereka katakan, dan memberikan perhatian penuh. Misalnya, kalau teman kamu bilang, “Aku lagi stres banget sama kerjaan ini,” kamu bisa membalas dengan, “Stres, ya? Pasti berat banget rasanya, ya?” Dengan mengulang kata “stres,” kamu menunjukkan bahwa kamu benar-benar menangkap apa yang mereka rasakan.

Teknik ini membantu kita membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang lain karena orang tersebut merasa didengarkan dan dipahami. Dalam bahasa psikologi, echoing adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam active listening, di mana kita benar-benar terlibat dalam percakapan dan membuat lawan bicara merasa nyaman.

Apa Bahaya Melakukan Echoing?

Meski echoing bisa sangat membantu dalam mempererat komunikasi, teknik ini punya potensi bahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Jika dilakukan secara berlebihan atau tidak alami, echoing bisa terdengar seperti kita sedang “meniru” atau “mencoba terlalu keras” untuk menyenangkan lawan bicara. Beberapa bahaya dari echoing yang tidak tepat antara lain:

  1. Terlihat Tidak Tulus atau Pura-Pura
    Kalau kamu terus-menerus mengulang kata-kata orang lain tanpa benar-benar memahami konteks atau perasaan di balik kata-kata mereka, lama-lama mereka bisa merasa kamu hanya sekadar “bermain-main” dan nggak tulus dalam mendengarkan.
  2. Mengganggu Alur Percakapan
    Dalam beberapa kasus, mengulang terlalu banyak kata atau frasa bisa mengganggu alur percakapan. Misalnya, kalau lawan bicara sedang berbicara dengan semangat dan kita terlalu sering mengulang kata-kata mereka, ini bisa membuat obrolan jadi terasa lambat atau nggak natural.
  3. Membuat Lawan Bicara Merasa Terlalu Diintai
    Terlalu sering mengulang bisa membuat lawan bicara merasa sedang diobservasi atau dianalisis berlebihan. Hal ini terutama bisa terjadi dalam obrolan yang agak sensitif, di mana orang merasa kurang nyaman jika kita terlalu fokus pada setiap kata yang mereka ucapkan.
echoing nyaman

Cara Melakukan Echoing yang Membuat Lawan Bicara Nyaman

Jadi, gimana caranya melakukan echoing agar bisa bermanfaat dan bikin lawan bicara nyaman? Ada beberapa trik yang bisa kamu coba:

  1. Gunakan Echoing Secara Selektif
    Kunci pertama adalah tidak mengulang setiap kata atau kalimat, tapi pilih kata atau frasa yang benar-benar penting atau bermakna. Misalnya, kalau lawan bicara menyebutkan kata-kata seperti “capek banget” atau “bingung,” itulah kata-kata yang bisa kamu ulang untuk menunjukkan empati. Ulang hanya bagian penting yang bisa membuka peluang untuk berbicara lebih dalam.
  2. Gunakan Nada dan Ekspresi yang Tepat
    Penting juga untuk menyampaikan echoing dengan nada yang tulus dan natural. Hindari nada datar atau terlalu “mekanis” yang terkesan kamu hanya sekadar mengulang tanpa perasaan. Ekspresi wajah juga membantu, seperti menganggukkan kepala atau menunjukkan sedikit senyum, yang menunjukkan bahwa kamu peduli.
  3. Sambung dengan Pertanyaan atau Komentar yang Relevan
    Setelah mengulang kata-kata lawan bicara, cobalah untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar yang relevan. Misalnya, setelah kamu mengulang kata “stres” tadi, lanjutkan dengan pertanyaan seperti, “Apa yang bikin kamu paling stres, ya?” atau “Gimana biasanya kamu mengatasinya?” Dengan cara ini, kamu bisa mengarahkan percakapan ke arah yang lebih dalam tanpa membuat lawan bicara merasa terlalu diobservasi.
  4. Latih Timing yang Tepat
    Echoing yang baik juga memerlukan timing yang tepat. Hindari mengulang kata-kata di tengah kalimat lawan bicara karena ini bisa memotong alur cerita mereka. Tunggu sampai mereka selesai berbicara atau sampai ada jeda alami dalam percakapan, baru kemudian kamu bisa melakukan echoing.

Contoh Menggunakan Echoing dalam Percakapan Sehari-hari

Misalnya kamu lagi ngobrol dengan teman yang cerita soal stresnya di tempat kerja. Percakapannya mungkin akan seperti ini:

Teman: “Aduh, aku udah capek banget sama proyek ini. Rasanya nggak ada habisnya.”

Kamu: “Capek banget, ya? Emang berat banget kayaknya.”

Teman: “Iya, apalagi deadline makin deket. Kadang sampai bawa pulang kerjaan juga.”

Kamu: “Wah, sampai harus bawa pulang kerjaan juga, ya. Gimana cara kamu ngatasinnya biasanya?”

Dengan mengulang kata “capek banget” dan “bawa pulang kerjaan,” kamu menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan tertarik dengan apa yang mereka alami. Kamu juga mengarahkan obrolan ke arah solusi tanpa terkesan menghakimi atau memaksa.

Manfaat Echoing yang Tepat dalam Komunikasi

  1. Membangun Koneksi yang Lebih Dalam
    Echoing yang tepat membantu menciptakan perasaan terhubung karena lawan bicara merasa didengar dan dipahami. Ini bisa memperkuat hubungan, baik dalam pertemanan, keluarga, maupun lingkungan kerja.
  2. Meningkatkan Kepercayaan
    Orang cenderung merasa lebih nyaman dan percaya pada seseorang yang mampu mendengarkan mereka dengan baik. Dengan echoing, kamu bisa meningkatkan kepercayaan mereka karena menunjukkan empati yang tulus.
  3. Mendorong Lawan Bicara untuk Lebih Terbuka
    Teknik echoing membantu membuat orang merasa nyaman untuk berbicara lebih dalam. Mereka merasa aman untuk membuka diri dan berbicara lebih jujur karena mereka tahu kamu mendengarkan dengan perhatian penuh.

Kesimpulan

Echoing dalam komunikasi adalah teknik yang sederhana tapi sangat efektif jika digunakan dengan benar. Meski terlihat mudah, echoing memerlukan sensitivitas agar tidak terkesan palsu atau berlebihan. Mengulang kata-kata penting dari lawan bicara bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan, tapi lakukanlah dengan tulus dan alami. Ingat, tujuan utama echoing adalah membangun koneksi dan memberikan ruang bagi lawan bicara untuk merasa nyaman dan didengarkan.

Cobalah echoing secara selektif dan sambungkan dengan pertanyaan atau komentar yang relevan untuk membuat percakapan lebih mendalam. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kualitas komunikasi sekaligus mempererat hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.

Seorang pengusaha muda yang sering berbagi ke berbagai perusahaan, instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Coach Roy udah membagikan ilmu di bidang penjualan (selling), komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, pelayanan serta bagaimana meningkatkan motivasi tim.
Ayo rasakan perubahan di tim Anda dengan training bersama coach Roy Biantoro. Hubungi kami di 08954 1283 3285

Awas !!! Ketinggalan Jaman ! bUKAN KEBETULAN aNDA MEMBACA arTIKEL INI.

Ilmu Digital Marketing adalah ilmu yang wajib dikuasai semua orang.

Dapatkan Kelas Digital Marketing hanya Rp 2.970 per Materi

Cek Link ini : Daftar Kelas Digital Marketing

Dapatkan kebahagiaan dengan self compassion, bukan lembek tapi demi mental health.

Kamu baru saja pulang dari kantor setelah hari yang berat. Hari ini, semua yang kamu coba rasanya gagal. Presentasi yang kamu persiapkan semalaman tidak berjalan seperti rencana, dan atasanmu memberikan kritik yang menurutmu menyakitkan. Di perjalanan pulang,...

Kebenaran tentang Overthinking ! Gak bahaya asalkan kamu jangan banyak inner critic ya.

Bayangkan ini: Kamu sedang mempersiapkan presentasi penting di kantor. Kamu sudah berlatih berjam-jam, menyusun slide yang sempurna, dan memastikan semuanya rapi. Tapi saat berdiri di depan cermin, suara kecil di dalam kepalamu mulai bicara, “Kamu nggak cukup bagus....

Sabar kamu gak males kamu cuman burnout. Yuk semangat lagi artikel ini

Bayangkan ini: Kamu sudah bekerja non-stop selama tiga bulan terakhir. Setiap hari penuh dengan deadline, meeting, dan revisi yang seakan tidak ada habisnya. Akhir pekan? Ah, jangan harap bisa santai, karena ada kerjaan tambahan yang harus diselesaikan. Kamu merasa...

Bahaya yang gak keliatan ! Ternyata Cognitive dissonance yang bikin kamu stress

Kamu sedang duduk di sebuah kafe dengan seorang teman baikmu, Andi. Obrolan awalnya santai, membahas pekerjaan dan rencana liburan. Namun, suasana berubah ketika kamu membahas investasi. Kamu mengatakan, “Menurutku, investasi di reksa dana lebih aman untuk pemula.”...

Tim Anda Sering Salah Paham? Mungkin Ini Penyebabnya (dan Solusinya)!

Apa Hubungan Critical Thinking dengan Kemampuan Berargumen? Rahasia di Balik Argumen yang Meyakinkan Contoh Nyata di Dunia Kerja: Ketika Logika Mengalahkan Emosi Bagaimana In-House Training Bisa Membangun Skill Ini? Pernah memperhatikan bagaimana beberapa orang bisa...

Mengapa Banyak Leader yang banyak disukai pasti Gagal? Ini Fakta Mengejutkannya

Pengantar: Antara Emosi dan Logika Kenapa EQ Saja Tidak Cukup Bias: Si Penyusup dalam Pikiran Mengapa Critical Thinking adalah Tamengnya Pernah nggak kamu ketemu orang yang super baik, empatinya tinggi banget, semua orang suka sama dia, tapi… ketika harus ambil...

Tim Anda Sering Mentok Saat Rapat? Ini 3 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari

Dilema Brainstorming: Kritis vs. Kreatif Kapan Harus "Mode Kritis" dan Kapan Harus "Mode Kreatif"? Contoh Nyata di Dunia Kerja: Efek Salah Timing Tips Menerapkan In House Training untuk Brainstorming Efektif Brainstorming yang Efektif: Kapan Harus Kritis dan Kapan...

90% Inovasi Brilian Lahir dari Dua Hal Ini. Kamu Udah Punya Belum?

Mengapa Critical Thinking dan Kreativitas Itu Penting? Peran Kombinasi Dua Skill Ini dalam Inovasi Bisnis Contoh Nyata Inovasi yang Berawal dari Cara Pikir Kritis dan Kreatif Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus-Kasus Ini? Kalau kita ngomongin inovasi dalam bisnis,...

HATI HATI Data Anda Bohong ! Cara menghindari salah analisis Pakai Critical Thinking!

Kenapa Analisis Data Sering Menyesatkan? 5 Jebakan Analisis Data yang Paling Umum (dan Cara Menghindarinya) Peran Critical Thinking dalam Membaca Data dengan Objektif Solusi Praktis: In House Training untuk Tim Lebih Kritis Kenapa Analisis Data Sering Menyesatkan?...

Rata rata orang gak punya self-disclosure makanya sering dimanfaatin ! BAHAYA loh

Bayangkan kamu lagi duduk di kafe sama sahabatmu. Setelah beberapa tegukan kopi, suasana makin hangat, dan kamu mulai merasa nyaman untuk berbagi cerita. Kamu mulai buka-bukaan soal pengalaman pribadi, sesuatu yang mungkin biasanya kamu simpan sendiri. Nah, momen ini...