- Mengapa Critical Thinking jadi skill wajib seorang pemimpin
- Peran In House Training dalam membentuk cara berpikir kritis
- Contoh nyata pemimpin gagal ambil keputusan karena kurang critical thinking
- Cara melatih critical thinking secara praktis di tempat kerja
Dalam dunia kerja yang serba cepat dan penuh tekanan, pemimpin bukan cuma dituntut untuk bisa memberikan arahan, tapi juga harus bisa berpikir jernih, rasional, dan cepat saat situasi mendesak. Nah, di sinilah critical thinking atau kemampuan berpikir kritis jadi salah satu skill yang paling krusial. Ibaratnya, kalau kamu pemimpin tapi nggak punya critical thinking, rasanya kayak main catur tapi nggak bisa mikir tiga langkah ke depan—berbahaya banget.

Banyak orang mengira bahwa critical thinking itu bawaan lahir. Padahal, kemampuan ini bisa banget dilatih, apalagi lewat program in house training yang dirancang khusus sesuai kebutuhan tim. Di training ini, pemimpin dan calon pemimpin bisa dilatih untuk tidak langsung bereaksi, tapi belajar mengevaluasi, menganalisis fakta, mempertimbangkan risiko, dan mengambil keputusan yang bijak—bahkan ketika tekanan datang dari segala arah.
Contohnya gini. Pernah dengar cerita manajer yang buru-buru ambil keputusan layoff karena laporan keuangan satu bulan jelek? Eh, ternyata dua minggu kemudian ada deal besar masuk dari klien lama. Tim yang dilayoff justru orang-orang terbaik yang dibutuhkan buat eksekusi proyek tersebut. Nah, kalau si manajer punya skill critical thinking, mungkin ia akan menganalisis lebih dalam, melihat tren jangka panjang, dan mempertimbangkan opsi selain keputusan ekstrem.
Training critical thinking bukan sekadar teori. Dalam in house training, peserta diajak untuk menghadapi simulasi krisis, diskusi kasus nyata, dan bahkan main roleplay. Metode ini bukan cuma bikin otak ‘panas’ tapi juga membuka pola pikir baru yang lebih strategis dan berani.

Lalu gimana cara melatihnya? Coba biasakan tim untuk bertanya “kenapa”, menganalisis akar masalah, membuat pro-kontra sebelum ambil keputusan, dan jangan takut mengubah pendapat saat ada data baru. Semua itu bisa dipelajari dan diasah terus menerus—asal ada ruang dan dukungan dari organisasi.
Sebagai penutup, kita nggak bisa kontrol dunia bisnis yang makin dinamis, tapi kita bisa bekali para pemimpin dengan senjata paling ampuh: kemampuan berpikir kritis. Dan cara paling efektif untuk menanamkan kemampuan ini adalah lewat in house training yang relevan, terstruktur, dan menyenangkan.
Tingkatkan skill dan performa tim anda bersama kami.
Pelatihansoftskill #levelupyourskill