- Mengapa Critical Thinking Penting dalam Dunia Kerja
- Peran In House Training dalam Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan
- Tools Populer untuk Critical Thinking: SWOT Analysis
- Teknik Kreatif Six Thinking Hats untuk Menyusun Keputusan yang Lebih Tajam
- Kenapa Perusahaan Perlu Melatih Critical Thinking Lewat In House Training
Di dunia kerja yang makin kompleks, skill teknis saja udah nggak cukup, Sob. Kita butuh kemampuan berpikir kritis—bukan cuma mikir, tapi mikir dengan struktur, logika, dan arah yang jelas. Banyak keputusan penting yang kelihatannya kecil, padahal bisa berdampak besar. Nah, di sinilah pentingnya critical thinking, terutama dalam konteks pengambilan keputusan strategis di perusahaan. Dan cara terbaik melatihnya? Ya lewat in house training.

In house training punya keunggulan karena konteksnya disesuaikan langsung dengan tantangan yang dihadapi tim kamu. Nggak cuma teori, tapi praktik langsung sesuai dengan situasi kerja sehari-hari. Dalam pelatihan ini, ada beberapa tools dan framework yang sering dipakai untuk membantu tim berpikir lebih jernih dan sistematis. Yuk, kita bahas beberapa yang paling ampuh.
Pertama, kita mulai dari yang klasik tapi tetap relevan: SWOT Analysis. Ini ibarat pisau serbaguna dalam dunia critical thinking. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Tools ini sangat berguna saat tim harus mengambil keputusan penting, seperti merilis produk baru, masuk ke pasar baru, atau menghadapi kompetitor yang mulai agresif. Dengan SWOT, kita bisa memetakan kekuatan internal, kelemahan yang harus diperbaiki, peluang yang bisa dimanfaatkan, dan ancaman eksternal yang harus diwaspadai. Ketika semua itu sudah terpetakan, keputusan pun jadi lebih objektif dan matang. Nggak asal gas.’=

Tapi tunggu, ada satu teknik lagi yang nggak kalah keren dan lebih playful, yaitu Six Thinking Hats dari Edward de Bono. Framework ini mengajak tim untuk berpikir dari enam sudut pandang yang berbeda, yang diibaratkan sebagai “topi”:
- Topi Putih untuk data dan fakta,
- Topi Merah untuk intuisi dan emosi,
- Topi Hitam untuk risiko dan kekhawatiran,
- Topi Kuning untuk optimisme dan peluang,
- Topi Hijau untuk kreativitas dan ide segar,
- dan Topi Biru sebagai pengarah proses berpikir itu sendiri.
Bayangkan saat rapat keputusan, setiap anggota tim diminta “memakai topi” yang berbeda—diskusinya jadi jauh lebih kaya, mendalam, dan nggak saling serang. Ini metode yang seru banget buat dipakai di sesi in house training, karena selain mendorong pemikiran kritis, juga membangun kolaborasi yang lebih sehat.
Kalau ditanya kenapa perusahaan perlu serius melatih critical thinking? Jawabannya sederhana: karena hari ini, banyak keputusan yang diambil dengan gaya “pokoknya” atau “feeling gue sih”. Padahal, risiko dari keputusan asal-asalan itu bisa merembet ke banyak hal—dari rugi materi sampai rusaknya reputasi. Di sinilah in house training berperan sebagai panggung latihan bagi tim untuk mengasah otot pikir mereka, dalam suasana yang aman, mendalam, dan relevan dengan pekerjaan.
Bayangkan kalau seluruh tim kamu terbiasa berpikir terstruktur seperti itu—nggak cuma nurut, tapi benar-benar paham dan punya argumen yang kuat. Wah, keputusan strategis perusahaan pasti akan jauh lebih tajam, akurat, dan berdampak.
Jadi, daripada terus berharap tim bisa “tiba-tiba jago mikir kritis”, lebih baik kasih mereka bekal yang tepat lewat pelatihan yang dirancang khusus.
Tingkatkan skill dan performa tim anda bersama kami.