Kamu sedang duduk di sebuah kafe dengan seorang teman baikmu, Andi. Obrolan awalnya santai, membahas pekerjaan dan rencana liburan. Namun, suasana berubah ketika kamu membahas investasi. Kamu mengatakan, “Menurutku, investasi di reksa dana lebih aman untuk pemula.” Tapi Andi, yang baru saja menaruh semua tabungannya di saham spekulatif, langsung bereaksi. Dia berkata, “Ah, nggak juga! Saham itu jauh lebih menguntungkan. Kamu cuma belum coba aja.”

Kamu merasa ada yang janggal dalam jawabannya. Andi terlihat defensif, padahal kamu hanya berbagi pendapat. Reaksi ini adalah contoh dari cognitive dissonance, ketika seseorang merasa tidak nyaman karena ada benturan antara keyakinan mereka dengan informasi baru yang bertentangan.


cognitive dissonance

Apa Itu Cognitive Dissonance dalam Psikologi?

Cognitive dissonance adalah istilah dalam psikologi yang menggambarkan ketegangan atau konflik internal ketika seseorang memiliki dua pemikiran, keyakinan, atau tindakan yang bertentangan. Ini terjadi saat apa yang kita percayai tidak sejalan dengan apa yang kita lakukan atau dengar.

Sebagai contoh, seseorang yang percaya pentingnya hidup sehat (keyakinan) tapi tetap merokok (tindakan) mungkin akan mengalami disonansi. Konflik ini menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga otak kita mencari cara untuk mengurangi ketegangan tersebut, baik dengan mengubah keyakinan, mencari pembenaran, atau bahkan menghindari informasi yang bertentangan.


Bagaimana Solusi Saat Menghadapi Cognitive Dissonance dengan Lawan Bicara?

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami cognitive dissonance, penting untuk mendekati situasi ini dengan empati dan komunikasi yang baik. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Jangan Memaksa Argumen
    Ketegangan disonansi seringkali membuat seseorang defensif. Memaksa argumen hanya akan memperburuk situasi. Sebaliknya, cobalah untuk mendengarkan pandangan mereka tanpa menghakimi.
    Contoh: Jika Andi defensif tentang sahamnya, kamu bisa berkata, “Oh, aku mengerti kenapa kamu memilih saham. Mungkin kamu bisa cerita lebih banyak tentang strategimu?”
  2. Ajukan Pertanyaan, Bukan Menyampaikan Pernyataan
    Alih-alih memaksakan pandanganmu, ajukan pertanyaan terbuka yang membuat mereka berpikir.
    Contoh: “Menurutmu, apa tantangan terbesar dalam investasi saham dibanding reksa dana?” Pertanyaan ini mendorong refleksi tanpa memicu resistensi.
  3. Tunjukkan Kesamaan
    Temukan kesamaan pandangan untuk membangun kepercayaan sebelum masuk ke perbedaan pendapat.
    Contoh: “Aku setuju kok kalau saham punya potensi keuntungan besar, cuma aku lebih pilih yang risikonya kecil.”
  4. Fokus pada Solusi, Bukan Konflik
    Jika situasi memanas, fokuskan pembicaraan pada solusi atau perspektif yang lebih besar, bukan detail perbedaan.

cara Cognitive dissonance

Bagaimana Mencegah Cognitive Dissonance?

  1. Buka Pikiran pada Perspektif Baru
    Seringkali, disonansi muncul karena kita terlalu kaku dalam memegang keyakinan. Latih dirimu untuk terbuka pada informasi baru tanpa langsung menolaknya.
    Cara Praktis: Cobalah membaca buku atau artikel yang memiliki sudut pandang berbeda dari keyakinanmu. Ini membantu memperluas cara pandangmu.
  2. Latih Empati dalam Berkomunikasi
    Cognitive dissonance seringkali dipicu oleh cara kita menyampaikan pesan. Jika kita lebih empatik, orang lain lebih mungkin menerima sudut pandang kita tanpa merasa terancam.
    Tips: Gunakan kata-kata seperti, “Aku paham kenapa kamu berpikir begitu” sebelum menawarkan pandanganmu.
  3. Refleksi Diri
    Kenali momen ketika kamu sendiri merasakan disonansi. Sadari bahwa ini adalah reaksi alami dan cobalah untuk tidak langsung mencari pembenaran.
    Contoh: Jika kamu merasa bersalah karena membeli barang mahal tapi percaya pada hidup hemat, tanyakan pada dirimu, “Kenapa aku merasa ini penting? Bagaimana aku bisa lebih konsisten dengan prinsipku?”

Kesimpulan

Cognitive dissonance adalah fenomena psikologis yang sering kita alami tanpa menyadarinya. Dalam komunikasi, hal ini bisa menciptakan ketegangan dan menghambat hubungan jika tidak dikelola dengan baik.

Profil coach Roy Biantoro
Seorang pengusaha muda yang sering berbagi ke berbagai perusahaan, instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Coach Roy udah membagikan ilmu di bidang penjualan (selling), komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, pelayanan serta bagaimana meningkatkan motivasi tim.
Ayo rasakan perubahan di tim Anda dengan training bersama coach Roy Biantoro. Hubungi kami di 08954 1283 3285

Ingin Meningkatkan Kepercayaan Diri, Karir atau Bisnis? Yuk Ikut Seminar Public Speaking di Bandung

Mau Ebook & Webinar Gratis

ebook gratis

Silahkan Isi Form Berikut Ini Dulu :

Siapa yang jadi penghambat kamu sukses ? Diri kamu sendiri ! Kamu lagi self sabotage ! 

Ketika Kamu Jadi Musuh Terbesar Dirimu Sendiri: Memahami Self-Sabotage Kamu baru saja mendapatkan kesempatan emas—promosi yang sudah lama kamu impikan. Tapi entah kenapa, alih-alih langsung mengambil langkah maju, kamu malah menunda-nunda mengerjakan presentasi...

Cara terefektif buat stress ! Runination. Kamu pasti pernah ngalamin kan ? ato lagi ngalamin ?

Pernah gak ? : Kamu baru saja selesai meeting, dan di akhir sesi, kamu merasa ada sesuatu yang kurang pas. Mungkin presentasimu tadi sedikit berantakan, atau kamu lupa menyebutkan satu poin penting.  Malam harinya, alih-alih tidur, pikiranmu terus berputar,...

Pada akhirnya ini yang akan buat hidup kamu bahagia ! Self Actualization. Semakin cepet sadar semakin bagus

Kamu pernah mengalami ini ? Atau sedang mengalami ini ? sedang duduk di ruang kerja, memandangi layar laptop, merasa seperti ada sesuatu yang kurang dalam hidupmu. Pekerjaan berjalan lancar, keluarga mendukung, teman-teman pun selalu ada untukmu. Tapi tetap saja, ada...

Kamu punya teman yang gak suka diajak pergi ? bukan sombong tapi dia punya social anxiety.

Misalkan Kamu dan temanmu, sebut saja Nina, duduk di sebuah kafe. Kamu menikmati suasana, tetapi Nina terlihat gelisah. Dia terus-menerus memeriksa sekelilingnya, seperti memastikan tidak ada yang memperhatikan. Ketika pelayan datang, kamu yang akhirnya memesan...

Nyesel banget harusnya dari dulu tau Kalau teman saya punya ciri ciri Narcissistic Personality Disorder, Cek temen kamu juga ya

Kamu punya teman, sebut saja namanya Ryan. Ryan ini selalu jadi orang pertama yang angkat bicara dalam grup. Kalau ada cerita, dia selalu memastikan ceritanya adalah yang paling seru, paling penting, dan tentu saja, semua mata harus tertuju padanya. Awalnya, kamu...

Hal terpenting di dunia. Saat ini. Lakukan terbaik dengan mindfullness

Yesterday is history, Tomorrow is mystery, Now is a gift. That’s why we called it present. Kamu pernah nggak merasa kayak hidupmu berjalan di autopilot? Jalan sendiri gak jelas arahnya Misalnya, kamu sedang minum kopi di pagi hari, tapi pikiranmu sudah sibuk...

Kamu tuh pinter tapi sayang neuroplasticity kamu jelek. Mau tingkatin neuroplasticity? Pelajari disini.

Kamu pernah nggak merasa stuck, seperti nggak bisa belajar hal baru atau sulit berubah dari kebiasaan lama? Contohnya, saat kamu mencoba belajar bahasa baru, rasanya otakmu seperti "nggak mau jalan." Tapi, suatu hari, ada momen kecil yang mengubah segalanya. Misalnya,...

Pantes gak kritis, kamu kejebak confirmation bias kan ? Pelajari biar kamu lebih kritis.

Bayangkan ini: Kamu sedang berdiskusi dengan teman-teman kantor tentang proyek baru. Kamu yakin banget bahwa ide yang kamu ajukan adalah yang paling efektif. Lalu, ketika ada data yang menunjukkan kalau pendekatan lain mungkin lebih baik, kamu malah sibuk mencari...

2 tipe manusia waktu ngadepin masalah, flight or fight. Mana yang bagus buat mental health ?

Bayangkan ini, kamu sedang berada di ruang kerja, tenggelam dalam laporan yang harus selesai sebelum jam lima sore. Tiba-tiba, bosmu masuk dengan wajah serius dan berkata, “Ada masalah besar. Klien kita tidak puas, dan kita butuh solusi cepat!” Kamu langsung merasa...

Mau terus semangat ? Kamu harus dapetin positive reinforcement waktu kerja ! 

Ceritanya, kamu adalah seorang manajer baru di sebuah perusahaan. Ada seorang karyawan, Andi, yang kelihatannya selalu datang tepat waktu dan rajin menyelesaikan pekerjaannya. Tapi, kamu merasa ada yang kurang. Kinerjanya konsisten, tapi dia terlihat datar—seolah-olah...